Partner Stockton di Utah Jazz ini berjuluk The Mailman karena konsistensinya melesatkan tembakan ke jaring. Ia memenangkan NBA MVP sebanyak dua kali sepanjang karirnya.
Selama 18 tahun karirnya, ia bermain untuk Utah Jazz. Setelah itu ia pernah bermain selama satu musim bersama LA Lakers sebelum pensiun.
Kendati demikian, fans Utah Jazz tetap menganggapnya sebagai ikon bersam John Stockton. Patung keduanya pun sekarang berdiri di depan Delta Centre, markas Jazz.
Chris Mullin (Golden State Warriors; Posisi: Small Forward)
Di klub Golden State Warriors, ia bermain selama 10 musim sebelum pindah ke Indiana Pacers pada tahun 1997.
Selama lima musim (1988-1993), Mullin terpilih dalam skuad NBA All Stars. Ia menjadi salah satu penembak 3 angka terbaik. Sebelum pensiun, Mullin kembali membela klub lamanya, Warriors.
Hari ini Mullin masih identik dengan para fans Warriors. Klub ini bahkan menjalankan tradisi Chris Mullin Buzz Cut Night, atau nonton pertandingan gratis jika memotong rambut ala Mullin pada hari tersebut.
Patrick Ewing (New York Knicks; Posisi: Center)
Pemain kelahiran Jamaika ini sangat identik dengan klub basket New York Knicks. Kendati ia pernah pindah ke Seattle Supersonics dan Orlando Magic sebelum pensiun, tetapi nomor 33 telah diabadikan baginya oleh Knicks.
Ewing sudah menonjol sejak menjadi pemain basket mahasiswa (NCAA). Di sana ia pernah memenangkan emas bagi AS dalam olimpiade 1984. Pemain dengan tinggi badan 213 cm ini masuk dalam 50 pemain terbaik NBA sepanjang sejarah.