Ladies, jangan ilfil dulu dengan judulnya. Apa sih salahnya jatuh cinta pada bos? Tidak semuanya tua, jelek, sudah beristri pula.
Nah, jika sudah demikian, ada yang keberatan?
Penulis pernah membaca sebuah survei yang dilansir di majalah Matra tahun 90an. Disebutkan jika bos adalah posisi yang paling menarik di mata wanita. Ia mengisi daftar teratas seks fantasi. Masih menang sedikit dibandingkan dengan selebriti yang menempati urutan kedua.
Penyebabnya ada tiga hal; interaksi, otoritas, dan kekayaan. Namun, ketiga hal ini juga yang sering menjadi gap bagi seorang karyawan untuk jatuh cinta kepada bosnya.
"Lu, gak usah mimpi ya, mana mau bos mau ama elu," kira-kira begitulah kata hati seorang karyawan wanita.
Lagi pula, lingkungan cinta di tempat kerja juga sering menjadi bahan gosip murahan. Seperti; seorang bos bejat menggunakan otoritasnya untuk melecehkan bawahannya.
Pun bagi seorang wanita, menggunakan daya tarik seksualnya untuk menarik perhatian bos dianggap sebagai aksi kotor.
Padahal di usia produktif, lingkungan kantor merupakan tempat terbaik untuk mencari jodoh. Tidak jarang kita melihat pasangan suami istri yang dulunya bekerja pada kantor yang sama.
Kembali kepada pertanyaan, apakah ada di antara kalian yang lagi pedekate dengan bosnya? Jika iya, berikut ini adalah lima tahapan yang mungkin bisa berguna;
Dalam Tahapan 0%: Jadi Diri kamu Sendiri
Tidak ada salahnya melakukan usaha ekstra untuk menarik perhatian bos, seperti berdandan rapih, atau bersikap mengikuti apa kehendaknya. Tapi, Anda juga harus bisa membedakan antara profesionalitas dan menjaga kepribadian.
Menggunakan OOTD yang sesuai dengan standar perusahaan tentu wajib. Namun, jangan menggunakan baju merah setiap hari demi menarik perhatian bos yang (mungkin) senang dengan warna merah.
Menjadi diri sendiri juga akan membebaskan kamu dari kepalsuan. Kamu tidak akan bebas berekspresi jika tampil atas keinginan orang lain. Lagipula, sebelum mencintai orang lain, cintailah dirimu sendiri dulu.
Dalam Tahapan 20%: Berfokus pada Kerjamu
Bos senang dan menghargai bawahannya yang tangkas dan bertanggung jawab. Ia bukanlah orang bodoh yang tidak bisa membedakan antara loyalitas dan kemunafikan.
Jika Anda diberikan sebuah tanggung jawab, maka berfokuslah sebaik-baiknya. Membuat bos puas, akan menarik perhatiannya. Kalau pun cinta bertepuk sebelah tangan, paling tidak ada kesempatan untuk naik gaji.
Melakukan kerja ekstra boleh saja, tapi jangan dipaksakan atas nama cinta. Anda bisa membantu kerja teman, atau lembur jika memang penting. Tapi, jangan ikut-ikutan lembur hanya karena bos pulang lama.
Dalam Tahapan 40%: Jurus Layangan (1)
Jika si bos sudah mulai memperhatikanmu, maka langkah selanjutnya adalah membangkitkan insting pemburunya. Ingat, konsep seksual pria adalah memburu, bukan disodorkan.
Jika ia mulai mengajak kamu untuk berbincang pribadi dengannya, maka jawablah dengan tegas dan tidak berputar-putar. Jangan pula terlalu singkat, seperti yes or no.
Sesekali, Anda bisa meminta pendapatnya, atau bahkan menantang pemikirannya. Jangan menganggapnya sebagai bos yang ditakuti, karena itu akan membuatmu layu sebelum berkembang.
Pastikan juga untuk menyelipkan ramuan lelucon yang masih dalam batas wajar. Anggaplah ia sebagai mentor yang sedang melatih kamu, atau sebagai senior yang sedang membimbingmu.
Si bosmu senang membina karyawannya yang berpotensial. Itu akan membuat dirinya merasa berguna. Apalagi yang cantik seperti kamu, kamu, dan kamu.
Dalam Tahapan 60%: Jurus Layangan (2)
Jika si bos sudah mulai mengajak kamu lebih dalam, jangan terlalu cepat menyerah kepada nasib. Prinsip yang harus dipegang adalah, meski ia adalah seorang bos, tapi ia belum tentu cocok sebagai suamimu.
Sekali lagi, bedakan antara profesionalitas dan pribadi. Ajakan meeting untuk urusan penting, jelas harus diladeni. Tapi, ajakan makan malam santai tidak perlu selalu diikuti. Itu akan membuatnya penasaran dan tidak menganggap kamu gampangan.
Dalam Tahapan 80%: Bersikap Wajar
Jika benih-benih cinta sudah mulai merebak, jangan terlalu cepat besar kepala. Jangan menganggap otoritasmu akan terdongkrak ketika sudah menjadi pacar si bos. Hirearki organisasi tetap harus berjalan normal tanpa melihat jati dirimu.
Jangan juga mencoba mengubah kondisi kerja perusahaan, jika Anda tidak ingin dimusuhi teman sekantor. Jangan juga memberi gosip murahan kepada si bos tentang kehidupan pribadi teman-teman kamu.
Ingat, selama Anda belum resmi menikah dan masih bekerja di lingkungannya, kamu tetaplah bawahan yang sedang jatuh cinta dengan bosmu.
Dalam Tahapan 100%: Saatnya Move-on
Jika kamu sudah benar-benar jadian dengan bosmu, maka langkah selanjutnya adalah keluar dari kantormu. Sebuah survei dari careerbuilder.com, mengatakan bahhwa sebanyak 76% responden menganggap berpacaran dengan bos adalah tidak pantas. Ini bukan hanya survei semata. Paling tidak ada tiga alasan yang mendasari;
Pertama;Â Komentar buruk tidak akan mungkin dihindari. Apalagi jika si bos sudah mulai memperlakukanmu secara khusus.
Kedua; Akan banyak penjilat yang datang menghasutmu. Tanpa kamu sadari, dirimu akan sangat rentan terjerumus dalam politik kantor. Salah sedikit, kamu akan masuk dalam pusaran lingkungan kerja yang toksik.
Ketiga; Karir kamu tidak akan naik. Mungkin bos berpikir untuk tidak menaikkan posisimu, karena bisa dianggap tidak profesional. Padahal bisa saja kinerja kamu sudah cukup bagus di sana.
Kendati demikian, selama Anda masih karyawan, hargailah keputusan bos. Apa pun penilaiannya, seadil apakah itu, jangan atas nama cinta membuatmu cemburu.
Toh pada akhirnya jika kamu jadian dengannya, maka jabatanmu akan menjadi "istri bos." Jika sudah begitu, Anda juga sebaiknya tidak berada di kantor lagi. Jangan sampai fenomena "dua matahari" pun terjadi.
Namun, hanya satu yang harus kamu yakini. Si dia adalah cinta sejatimu. Bukan otoritasnya, bukan kekayaannya, dukunglah ia apa adanya dengan menjadi dirimu yang terbaik.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H