Adalah Hikayat Gatholoco dari zaman Jawa kuno. Bukan porno meskipun dianggap sebagai bentuk pemberontakan moral di zamannya. Ia adalah nasehat murni. Filosofi mengenai hubungan suami istri. Layak dipuji.
Sekilas mengenai Gotholoco
Bukanlah mahluk sebenarnya. Ia adalah tokoh fiksi yang digambarkan secara vulgar. Wajah buruk, badan bau, mulut kotor pecandu madat, dan gila seks. Sudah bisa terwakili dari arti bahasa Jawanya (Gatho: barang tersembunyi, Loco: mengocok, mengelus).
Namun demikian, otak Gatholoco sangat cerdik. Lihatlah bagaimana ia bisa mendapatkan 5 istri yang cantik sekaligus. Hanya dari filsafat yang diyakini benar.
Menurut Gatholoco, seks adalah proses pemurnian agar terhindar dari hawa nafsu. Seks yang alami dapat membebaskan manusia dari syahwat yang membelenggu.
Baca juga: Mantra Gatholoco, dan Hikayat Keperkasaan Raja Jawa Kuno
Lupakan Hikayat Gatholoco. Terlalu luas untuk dibahas. Seks tidak akan pernah habis diulas.
Kembali kepada judul. Apa hubungannya branding di Kompasiana dengan Hikayat Gatholoco.
Sobat, agar dirimu dikenal, Anda harus memiliki daya tarik. Lupakan wajahmu, lupakan juga ceritamu. Sebagaimana kisah Gatholoco yang kontroversial. Abaikan pula kata "seks," meskipun ia dibutuhkan.
Kuasailah ilmu Sang Gatholoco. Seks tanpa ereksi. Ogasme tanpa ekspresi. Tersebab untuk menguasai dunia K, Anda harus bisa memuaskan nafsu ratusan ribu pembacanya.
Adalah 5 istri yang membuat Gatholoco enak terdengar. Mereka adalah karya Ilahi yang ditransformasikan dalam bentuk filsafat.
Yang berarti, Gatholoco yang sedianya adalah pecundang, mampu menunjukkan tajinya dengan menaklukkan ke-5 istrinya yang diwakili oleh 5 unsur halus dalam diri manusia.Â