Maria Schneider yang harusnya terkenal, akhirnya jadi stres. Film itu menuai banyak kecaman. Tapi, setelah berpuluh-puluh tahun sesudahnya. Di saat sudah terlanjur ditonton oleh tiga generasi.
Baca juga: Last Tango in Paris: Horor Adegan Pemerkosaan yang Nyata Terungkap Setelah 44 Tahun.
Kembali kepada sinetron Zahra. Saya termasuk yang bloon soal sinetron Indonesia. Istri lebih tahu. Tapi, ia tak pernah menyinggungnya.
Itulah sebabnya kali ini aku lebih pintar. Tahu tentang Zahra dan Lea Chiarachel.
Ryu itu usianya baru 11 tahun. Pra-remaja. Masih suka ngupil. Ia pun taktahu tentang Zahra.
Namun, ia tahu tentang fakta film Last Tango in Paris. "Papa tahu tidak kalau film LTP itu bla-bla-bla."
Ryu tahu dari Youtube. Ia punya sebuah kegemaran. Wajar bagi anak berusia 11 tahun. Mengumpulkan fakta kejadian dunia. Negara terbesar hingga negara terkecil. Juga aksi kejahatan yang menghebohkan.
Tapi, bagi Ryu itu adalah pengetahuan. Patut dibanggakan, bukan untuk dicontohi.
"Ryu tahu apa itu perkosa?" Tanyaku hati-hati.
"Iya, pa. Itu kalau laki-lakinya jahat, suka siksa perempuan," jawabnya.
Syukurlah. Ia tidak menjadikan aksi Marlon Brando sebagai panutan. Aku pun juga tidak bisa melarangnya. Cukup ditahu saja.