"Saya ingin bertemu denganmu, kamu adalah pria tipeku. Saat ini, saya juga kesepian" tulisnya.
Martens lantas menghubungi Renate. Mereka bertemu dan melangsungkan pernikahan tak lama setelahnya. Di tahun 1994, di bawah pohon The Bridgeroom's Oak.
"Ada sesuatu yang sangat ajaib dan romantis dari pohon ini. Pohon ini bisa membantu mencarikan jodoh yang tepat. Seperti sebuah kebetulan yang indah. Seperti takdir," Demikian pernyataan Martens dikutip dari sumber (bbc).
Selain menjadi pohon mak comblang, ada juga legenda lain mengenai tempat ini. Disebutkan jika seorang wanita ingin menikahi lelaki pujaannya, maka ia bisa melakukan ritual sederhana.
Berjalan mengelilingi pohon ini sebanyak tiga kali. Mengingat wajah sang lelaki, dan harus dilakukan pada malam bulan purnama. Konon ia akan menikah dengan sang lelaki dalam tempo setahun.
Istri sang pohon tua tersebut kemudian juga diberikan alamat dan kode pos. Persis seperti suaminya.
Meskipun terpisah sejauh 504 kilometer, pohon suami istri ini hidup bahagia selama 6 tahun. Di tahun 2015, Sang pohon kestanye akhirnya harus ditebang karena sudah tua. The Bridgeroom's Oak sekarang hidup menduda.
Namun, The Bridgeroom's Oak memiliki kharismanya sendiri. Reputasi selama 100 tahun tidak mudah diganti.