Kemudian ada juga kisah Christiansens. Di tahun 1988, Martens membawa surat dari seorang gadis dari Jerman Timur yang bernama Claudia. Sang gadis ingin memiliki seorang sahabat pena dari Barat.
Seorang petani dari Jerman Barat kemudian menemukan surat tersebut dan membalas suratnya. Dari sepucuk, lama kelamaan menjadi 40 lembar. Mereka saling jatuh cinta tanpa pernah bertemu.
Karena keterbatasan hubungan diplomatik, mereka akhirnya melanjutkan megirim surat dari perbatasan. Claudia berada di sisi timur tembok, dan Christiansens dari sisi baratnya.
Mereka rutin melakukannya selama dua tahun. Akhirnya tembok Berlin diruntuhkan, mereka bertemu untuk pertama kalinya. Bulan Mei'90, mereka menikah.
Lebih lanjut, Martens juga menjelaskan bahwa surat yang ditujukan kepada Pohon The Bridgeroom's Oak banyak juga berasal dari warga Jerman Timur.
Isinya hanya pertanyaan sederhana mengenai kehidupan di Barat. Seperti, tentang cuaca, mobil keluaran terbaru, atau acara televisi yang sedang berlangsung. Sayangnya, takada yang membalas.
Keajaiban Romantis Martens
Sebagai tukang pos paling lama yang mengantar surat ke sang pohon, Martens juga memiliki kisahnya sendiri. Ia turut merasakan kekuatan mistis dari pohon mak comblang tersebut.
Di tahun 1989, sebuah stasiun TV Jerman menyiarkan dokumentasi tentang . Pohon The Bridgeroom's Oak. Martens diwawancara. Ia ditanya, apakah ia pernah menemukan pujaan hatinya melalui sang pohon? Martin hanya menjawab singkat, "Tidak."
Beberapa hari kemudian, Martens kembali melakukan tugasnya. Di saat itulah ia menemukan sepucuk surat yang dituliskan baginya. Surat tersebut berasal dari seorang wanita bernama Renate.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!