Namanya adalah Dr. Tsien Hsue-shen. Ia bisa saja menjadi orang terkenal dan hidup mewah di Amerika Serikat. Tapi, tidak.
Ia ditakdirkan untuk mengembangkan roket bagi negara leluhurnya, Tiongkok. Kini ia menjadi salah satu orang terkenal dan hidup tenang di sana.
Dalam sejarah, Dr. Tsien adalah satu-satunya ilmuwan yang mendapat pengakuan dari Amerika sekaligus China. Satu-satunya orang yang berkontribusi besar untuk pengembangan NASA dan juga CASC, badan luar angkasa China.
Kendati demikian, hidupnya sebagai ilmuwan tidak semuanya tentang hitungan pasti. Dua ketidakpastian situasi politik harus ia lakoni. Anti Komunis di Amerika dan Revolusi Budaya di China.
**
Lahir dalam sebuah keluarga sederhana, ayah Tsien adalah pegawai negeri sipil sederhana. Ia menginginkan anaknya menjadi ilmuwan. Tsien tidak mengecewakan. Ia selalu berada di urutan teratas. Lulus dengan nilai tertinggi. Gelar sarjana teknik mesin ia dapatkan dari Universitas Shanghai Jiaotong.
Pada awalnya, Tsien sangat tertarik dengan teknologi kereta api. Tapi, dengan serangan Jepang ke Manchuria pada 1931, Tsien akhirnya menjadi lebih tertarik dengan teknik aviasi.
Namun, tidak banyak yang bisa dipelajari di China. Ditambah lagi dengan kondisi politik yang tidak pasti. Tsien akhirnya mengadu nasib ke Amerika Serikat di tahun 1935.
Berbekal beasiswa Boxer Indemnity, Tsien dengan cepat meraih gelar Master dari Massachusetts Institute Technology (MIT). Hanya dalam waktu setahun.
**
Pada tahun 1936, Tsien melanjutkan kuliah doktoralnya di Caltech. Ia lulus pada tahun 1939. Di sini, Tsien berkenalan dengan Frank Malina, Jack Parsons, dan siswa von Karman lainnya. Belakangan adalah tokoh sentral di NASA.
Tsien sangat tertarik dengan gagasan peroketan yang sedang dikembangkan oleh mereka. Ia pun ikut terlibat dalam eksperimen roket di Laboratorium Guggenheim Aeronautical Laboratory (Galcit).
Percobaan ini sangat berbahaya. Berhubungan dengan daya eksplosif yang besar. Tidak banyak yang berani mengambil resiko tersebut, sehingga Tsien dan kawan-kawannya diberi gelar Suicide Squad alias Skuad Bunuh Diri.
**
Karya Tsien cukup mendapat perhatian. Ia pun diajak bergabung dalam sebuah projek rahasia pemerintah AS. Projek Manhattan namanya. Tujuannya menciptakan bom atom.
Tsien beserta dua kawannya juga berjasa dalam menyusun dokumen awal yang dikenal sebagai Jet Propulsion Laboratory. Hasil karya ini adalah cikal bakal pengembangan roket udara untuk militer Amerika.  Â
Selain bekerja untuk militer Amerika. Tsien juga dikenal sebagai akademisi. Ia adalah dosen di Caltech dan MIT.
Di tahun 1945, Tsien pernah diberikan tugas besar. Ia ditunjuk sebagai salah satu anggota delegasi untuk menyelidiki laboratorium dan mewawancarai ilmuwan Jerman tentang teknologi aerodinamika.
**
Di tahun 1949, untuk pertama kalinya Tsien kembali ke kampung halamannya. Di sana ia menikah dengan pujaan hatinya. Jiang Ying, seorang penyanyi opera terkenal.
Tsien menikah pada tahun 1947 di Shanghai. Bersama Jian Ying, Tsien dikaruniai dua anak. Â
Setelah menikah Tsien kembali lagi ke Amerika dan mendapatkan izin tinggal permanen. Terlanjur mencintai kehidupan yang tenang di Amerika, di tahun 1949, Tsien mengajukan permohonan naturalisasi. Namun, ditolak.
Situasi politik China di tahun 1949 adalah masa transisi dari perang sipil menuju kemenangan partai komunis. Sikap masyarakat Amerika juga berubah rasis terhadap warga China yang identik dengan komunis.
Pemerintah Amerika mencurigai Tsien sebagai agen komunis. Izin keamanannya dicabut dan ia diinterogasi oleh FBI. Tsien menolak segala tuduhan yang diberikan padanya.
Situasi dirinya menjadi semakin buruk. Ia dicurigai sebagai mata-mata dan sempat dipenjara selama dua minggu. Akhirnya, tak tahan dengan perlakuan Amerika, Tsien kemudian memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya.
Banyak perdebatan yang terjadi. Pihak kampus tempat ia mengajar mengatakan bahwa seharusnya Tsien tetap berada di Amerika. Banyak jasa yang sudah ia berikan kepada negara.
Sementara beberapa lembaga pemerintah mengkhwatirkan kepulangan Tsien. Terlalu banyaknya rahasia yang sudah ia ketahui tentang teknologi Amerika.
Akhirnya Tsien pun dikenakan tahanan rumah selama empat tahun dari 1951-1955. Partai Komunis China yang telah berkuasa mengetahui kondisi yang sedang dialaminya.
**
Diperlakukan sebagai tawanan politik, pemerintah China tidak mau kalah. Dalam suatu perjanjian rahasia, Tsien ditukar dengan 11 pilot Amerika yang disandera selama perang Korea.
Ia pun pulang kembali ke kampung halamannya pada tahun 1955 dengan menumpangi kapal tempur SS President Cleveland.
**
Kepulangannya ke China adalah tonggak sejarah baru bagi negeri leluhurnya.
Tsien mendapat tugas sebagai direktur pengembangan misil udara pada Kementerian Pertahanan RRC. Tsien sukses. Keberhasilannya yang fenomenal melahirkan dua pencapaian besar China, yakni rudal balistik Dongfeng dan roket luar angkasa Long March.
Pada tahun 1957, Tsien berhasil membujuk Mao mengenai pentingnya peluncuran satelit. Mao kemudian membentuk Projek 651. Targetnya sangat ambisius. Dalam waktu setahun, satelit China sudah harus mengudara.
Di tahun 1970, keinginan Tsien tercapai. China berhasil meluncurkan satelit pertamanya yang bernama Dong Fang Hong 1.
Pencapaian lainnya juga membawa China menjadi salah satu negara elit. Memiliki program pengembangan nuklir yang belum banyak di saat itu. Uji coba bom atom 596 sukses dilakukan pada tanggal 16 Oktober 1967.
Prestasi ini dilakukan dalam tempo 32 bulan sejak uji fisi pertama. Jauh lebih cepat daripada rekor Amerika (86 bulan) dan Soviet (75 bulan).
Program selanjutnya adalah membentuk Badan Pengembangan Luar Angkasa. Sekali lagi, Tsien sukses.
Dengan pencapaian memuaskan ini, Tsien kemudian diangkat menjadi anggota komite sentral Partai Komunis China. Sebuah jabatan yang sangat prestisius di era Mao.
**
Dengan segala pencapaian yang ia telah berikan kepada pemerintah China, Tsien secara tegas selalu menghindari urusan politik. Sehingga ia tidak pernah terlibat dengan kegiatan politik yang berhubungan dengan komunis.
Jasanya juga sangat diperlukan untuk memperkuat posisi militer China. Atas dasar kemampuannya ini, Tsien juga tidak pernah menjadi korban politik China yang selalu bergelombang di masa itu.
Tsien pensiun di tahun 1991 dan hidup tenang di Beijing. Sebelumnya pada tahun 1979, Tsien dianugrahi Penghargaan Alumni Terhormat dari Caltech atas jasa dan prestasinya.
Kendati awalnya menolak, atas rayuan dari teman-temannya, Tsien pun menerimanya dalam sebuah acara di rumahnya yang tertutup untuk umum.
Tsien juga pernah diundang oleh American Institute of Aeronautics and Astronautics setelah hubungan diplomatik Amerika-China melunak. Namun, Tsien dengan tegas menolaknya.
Tsien telah bersumpah untuk tidak pernah lagi menginjakkan kaki di negara yang pernah mengecewakannya. Kecuali pemerintah Amerika meminta maaf secara tertulis kepadanya.
**
Dr. Tsien Hsue-shen akhirnya meninggal pada tanggal 31 Oktober 2009, pada usia 98 tahun.
Setahun sebelum ia meninggal, Tsien dinobatkan sebagai Aviation Week and Space Technology Person of the year. Di tahun yang sama, China Central Television menyebut Tsien sebagai salah satu dari sebelas orang yang paling inspiratif di China.
**
Amerika yang memperhatikan tindak tanduk Tsien dari jauh sadar bahwa ia hanyalah seorang professor yang tergila-gila dengan sains. Belakangan, Amerika sadar bahwa keputusan mereka melepaskan Tsien adalah kesalahan besar.
Banyak yang menyesali perlakuan diskriminasi pemerintah Amerika terhadap Tsien. Salah satunya adalah Dan A. Kimball, Sekretaris Angkatan Laut AS. Ia sejak pertama kali konsisten membela Tsien.
Kimball berucap;Â "Itu adalah hal terbodoh yang pernah dilakukan negara ini. Tsien tidak lebih komunis dari saya, dan kami telah mengusirnya."Â
**
Badan Luar Angkasa China berhasil meluncurkan misi Shenzhou V pada tahun 2003. Meskipun tidak terlibat lagi secara langsung. Kontribusi Tsien selama inilah yang mampu membuat program tersebut menjadi kenyataan.
Di kala itu, Tsien yang sudah tua menonton peluncuran misi tersebut di televisi dari ranjang rumah sakitnya.
Tsien dikenang sebagai seorang ilmuwan murni yang hanya tertarik pada sains. Ia tidak tertarik dengan politik kendati harus masuk dalam arus deras konfrontasi politik dan rasialisme.
Ia adalah contoh yang baik tentang busuknya politik dan betapa berbahayanya perlakuan diskriminasi.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI