Usia 25 disebut sebagai Quarter Life Crisis. Bukan tanpa sebab, konon banyak manusia yang mulai merasa risih atas pencapaiannya di tahun ini.
Mulai dari karir, keluarga, hingga banyak hal menumpuk. Membuat pikiran dan perasaan tercampur aduk.
Dalam Numerologi, ada istilah Angka Kedewasaan. Perhitungannya tidak saya jelaskan di sini. Namun indikasinya lebih mengacu kepada mid-life crisis atau yang biasa disebut sebagai Puber Kedua.
Baca juga:Â Saya Korban Puber Kedua, Bagaimana dengan Kamu
Disebutkan jika indikator negatif bermunculan, maka sang pemilik angka seharusnya bersiap untuk menghadapi krisis yang konon bisa membuat seseorang jatuh bangun dalam hidupnya.
Mid Life Crisis dan Quarter Life Crisis sendiri memiliki beberapa persamaan. Sama-sama mengacu kepada kekhwatiran seseorang terhadap hidupnya atas tercapaianya usia tertentu. (25-30 tahun untuk Quarter Life dan 35-45 untuk Mid Life).
Namun, kekhwatiran yang dihadapi berbeda. Mid Life lebih berpengaruh kepada jati diri. Sementara Quarter Life lebih kepada pencapaian. Kendati demikian, sikap yang harus diwaspadai dari dua jenis krisis ini adalah masalah kepercayaan diri.
Setiap orang memiliki dua faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri. Yakni, faktor internal yang biasanya berasal dari pengalaman hidup yang dijalani, dan faktor eksternal yang biasanya bermula dari desakan kondisi sekeliling. Seperti, keluarga, persahabatan, atau lingkungan.
Dalam Numerologi, istilah Quarter Life Crisis sendiri tidak "sepenting" Mid Life Crisis. Ia hanya muncul sebagai petanda terhadap situasi apa yang harus diperhatikan jika seseorang mencapai perubahan fase dari tahap permulaan (0-24) menuju tahap kedewasaan (25- 34).
Perubahan fase ini disebut sebagai Masa Transisi atau hal yang paling tepat melambangkan Quarter Life Crisis dibandingkan formula Numerologi lainnya.
Hasilnya terdiri dari salah satu dari sembilan angka dan bergantung pada struktur tanggal lahir yang Anda miliki.
Cara menghitungnya juga relatif mudah. Tahun dan bulan kelahiran dijumlahkan sehingga memunculkan hanya satu angka saja.
Contoh:
Tanggal Lahir. 07.07.1971 = penjumlahan angka bulan 7 (7) + penjumlahan angka tahun 1971 (9). Masa transisi = 7+9 =16 =7.
Sebelum saya meneruskan apa arti dari setiap angka. Perlu diketahui bahwa ini adalah indikasi sederhana saja. Tidak boleh dijadikan dasar utama, tersebab masih memerlukan banyak perpaduan hitungan Numerologi lainnya.
Namun, indikasi awal sudah cukup untuk melihat hal apa yang menjadi kekhwatiran utamamu dalam menghadapi Masa Transisi. Di sisi lain mungkin bisa membantu kamu untuk menghadapinya.
Angka 1:
Jati diri yang harus menjadi perhatian. Di masa transisi ini Anda cenderung untuk melihat siapa dirimu dan apa yang kamu inginkan. Cara menghadapinya adalah dengan berpedoman pada prinsip "hanya dirimulah yang terbaik bagi dirimu."
Angka 2:
Kekhwatiran akan berfokus pada masalah hubungan. Anda mungkin merasakan tidak ada orang disekitarmu yang benar-benar memahami dirimu. Cara menghadapinya adalah dengan tetap bersikap baik kepada siapa pun. Termasuk mereka yang sudah pernah mengecewakanmu.
Angka 3:
Anda akan merasakan kepribadian sosial menjadi hal utama. Bagaimana diri Anda di hadapan teman-teman menjadi sangat penting. Hati-hati dengan pengaruh buruk lingkungan, sehingga Anda menjadi seseorang yang terlalu ingin menjadi orang lain.
Angka 4:
Anda akan merasakan banyak keterbatasan dalam diri. Atau bisa juga Anda tidak pernah merasa puas dengan apa yang Anda sudah miliki. Ketenangan dibutuhkan, dan kerja keras diperlukan. Janganlah menjadi katak dalam tempurung. Hidup tidak seluas daun kelor.
Angka 5:
Kebebasan adalah hal yang utama dan terutama. Di masa transisi ini, ada kecenderungan Anda menjadi bosan dengan segala rutinitas yang dilakoni. Anda ingin menjalani sebuah kehidupan baru. Banyak orang dengan Masa Transisi 5 yang pindah kerja atau berpindah kota. Â
Angka 6:
Keinginan kuat untuk cepat menikah. Angka 6 adalah angka yang sangat membutuhkan romansa. Menikah pada saat keinginan muncul tidak masalah, tapi pemilihan pasangan yang tepat juga perlu diperhatikan. Jangan sampai cinta membutakan dirimu.
Angka 7:
Spiritual menjadi pendobrak utama dalam segala kegundahan. Spiritual bukan hanya tentang agama saja, tapi juga pengalaman hidup. Apa pun yang sudah kamu alami jadikanlah sebagai cambuk penyemangat. Hidupmu belum berakhir. Peluang masih terhampar luas.
Angka 8:
Anda mungkin sudah memiliki pekerjaan atau bisnis yang bagus. Keinginan untuk terus maju adalah hal yang wajar. Tapi jangan sampai ambisimu justru menjadi bumerang. Sikapi hidup dengan memandang ke depan. Jangan melihat ke arah atas dan bawah saja.
Angka 9:
Idealisme bisa menjadi senjata yang kuat untuk keberhasilan. Tapi, di sisi lain, jangan sampai menjadi terlalu over thinking jika keinginanmu tidak tercapai. Angka 9 adalah angka tertinggi. Memiliki cita-cita setinggi langit adalah wajar. Namun, angka 9 bukanlah angka terakhir. Camkan itu.
**
Nah, demikian analisis singkat tentang Masa Transisi yang harus diwaspadai. Berhubungan dengan Quarter Life Crisis yang mungkin sedang atau akan Anda alami.
Bagi yang sudah melewatinya, jadikanlah sebuah pelajaran. Bahwa kehidupan itu seyogyanya melangkah ke depan, bukan menyesali apa yang sudah lewat.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H