Ada isu yang berkembang bahwa ia termasuk perwira yang dibersihkan karena dekat dengan Soekarno. Tapi, jika memang demikian, maka seharusnya tanpa ragu Soekarno langsung menunjuknya meggantikan Ahmad Yani.
Moersjid bukanlah orang Soekarno, bukan juga orang Ahmad Yani, Nasution, apalagi Soeharto. Ia adalah perwira militer netral yang selalu siap menerima perintah.
Moersjid selalu berkata, ia adalah contoh terbaik untuk "The Right Man in The Wrong Place." (historia.id)
Jenderal Moersjid wafat pada tahun 2008. Atas permintaan dirinya, ia tak ingin dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Ia lebih memilih dimakamkan sebagai rakyat biasa.
Menurut anak-anaknya, hanya satu hal yang masih menyisakan misteri bagi sang Jenderal. Ia penasaran, siapakah yang ingin menahan dirinya? Apakah itu adalah permintaan dari dalam atau dari luar?
Pertanyaan tersebut akan terus berada di sana. Tak satupun yang bisa memberikan jawaban. Semuanya hening terbawa dalam arus besar sejarah bangsa ini.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H