Saya sendiri sering merasa risih jika menyebutkan kata babi secara langsung pada makanan yang akan kusantap.
Kadang aku menyebutnya dengan bak, kadang pula bab 1, kadang pula sapi kaki pendek.
Namun, Ali, sahabat muslimku, justru menertawaiku.
"Emangnya haramkah saya kalau dengar kata babi?" Demikian ungkapnya.
Sekarang bipang menjadi viral. Jokowi dituduh mempromosikan daging yang haram bagi umat muslim. Apalagi menjelang lebaran.
Tapi, Ali memang benar. Apakah haram mendengar kata babi? Jika memang demikian, maka Bak-so seharusnya juga haram. Betul gak sih.
Menurut saya, ada baiknya kita belajar dari para moyang kita. Belajar mengubah kuliner yang seyogyanya haram, menjadi makanan nasional yang terkenal hingga ke pelosok dunia.
Kuncinya adalah sikap toleransi dan tidak mudah tersinggung. Benar gak sih?
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS