Dalam beberapa versi, Naga Biru ini disebut sebagai pimpinan dari empat hewan Mitologi Penjaga 4 penjuru.
Burung Merah (Shu Que)
Dalam mitologi ia dilambangkan dengan burung yang mengeluarkan api dari tubuhnya. Mirip dengan mitologi barat mengenai burung phoenix.
Kemahsyuran hewan ini berada pada penampilannya yang anggun. Oleh sebab itu dalam filsafat China kuno, ia juga merupakan perlambangan dari elegan dan kemuliaan dalam penampilan dan berperilaku. Arti filosofis lainnya juga berupa kemajuan dan kesetiaan.
Shu Que desebut menguasai arah mata angin selatan dan bertugas untuk mengontrol elemen api. Kemunculannya dihubungkan dengan hari baik. Masyarakat Jepang kuno selalu memasang simbol Suzaku di pintu gerbang selatan. Berharap agar kehadiran burung ini dapat membawa keberuntungan dan kemuliaan.
Macan Putih (Bai Hu)
Bai Hu berada di posisi barat dan melambangkan musim gugur. Elemennya adalah logam dan tugasnya adalah mengontrol angin. Simbol ini sangat identik dengan para prajurit yang berperang untuk negaranya.
Sosok Bai Hu dianggap sebagai pelindung dan penjaga. Di Jepang, simbol ini seringkali ditemukan pada makam raja-raja dan para jenderal. Mereka berharap agar orang yang meninggal senantiasa mendapatkan perlindungan dari Bai Hu.
Tidak heran jika Bai Hu juga sangat berhubungan dengan kompleks kuburan. Dalam Fengshui, munculnya bangunan lama yang terbengkalai disebut juga sebagai kemunculan Bai Fu. Energinya sangat negatif dan bangunan yang berada di dekatnya bisa terdampak.
Kura-kura Hitam (Xuan Wu)
Ia disebutkan sebagai dewa penjaga mata angin utara. Meskipun bernama kura-kura, tapi penampilannya sedikit berbeda. Disebutkan bahwa hewan ini bertubuh hitam legam dengan buntut yang merupakan seekor ular.