Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisah Poligami Jenderal di Era Soekarno, Libatkan Ahmad Yani, Isukan Sarwo Edhie

1 Mei 2021   10:56 Diperbarui: 5 Mei 2021   04:41 14967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khadijah yang dinikahinya setia menemani Herman hingga akhir hidupya. Kendati demikian, Herman yang terkenal perlente juga tidak lepas dari godaan asmara. Ia pernah kawin dengan sejumlah wanita lain, termasuk Theresa Blesynzki, kakak tiri artis Tamara Bleszynski.

Baca juga: Herman Sudiro, Jenderal Promotor Tinju dan Bintang Film

Selain Ahmad Yani dan Herman Sarens Sudiro, perwira lain yang juga diterpa isu miring adalah Sarwo Edhi Wibowo. Ayahanda Ibu Ani Yudhoyono ini pernah dirumorkan dekat dengan janda Pahlawan Revolusi, Brigjen Katamso.

Tapi, isu ini ditepis oleh putri Katamso, Endang Murtaningsih di Majalah Tempo 07.11.2017.

Di era orde lama isu poligami para Jenderal menjadi masalah serius. Tapi, ada seorang perwira tinggi yang sangat anti poligami. Ia adalah Jenderal A.H. Nasution. Sejak menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) pada tahun 1952, Nasution telah menerapkan aturan keras terhadap hal tersebut.

Kepada perwira yang sudah terlibat, pilihannya hanya dua: Melepas istri kedua dan mendapatkan kenaikan pangkat, atau silahkan minta berhenti. Seorang bawahannya, Letkol Dahyar telah menjadi korbannya.

Bukan Cuma itu. Selama masa jabatannya, Nasution juga enggan bertemu dengan Hartini, istri kedua Soekarno. Prinsip hidupnya yang keras membuatnya enggan mengakui keberadaan Hartini sebagai First Lady.

Ditenggarai, sikap Nasution kepada presiden Soekarno inilah yang membuat hubungan keduanya renggang.

Kisah ini terus berlanjut hingga masa Orde Baru datang menyudahi. Peraturan pemerintah Nomor 10 Tahun 1983, menelurkan keputusan yang mempersulit pejabat negara yang ingin berpoligami.

Ibu Tien Soeharto adalah sosok di belakang keputusan tersebut. Namun, apakah Soeharto tidak pernah terlibat afair? Wallahualam

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun