Menurut catatan Pengadilan Kejahatan Perang untuk Timur Jauh, 300 ribu jiwa melayang dan 20.000 wanita diperkosa. Tapi, hingga kini angka tersebut masih menjadi perdebatan.
Disanggah oleh pemerintah Jepang yang mengatakannya sebagai kejadian yang terlalu dibuat-buat.
Ia tak tahan lagi dengan sejarah kelam Pemerkosaan Nanking. Ia bukan korban pemerkosaan, bukan pula wanita dari masa lalu. Ia adalah Iris Chang. Penulis novel terkenal, The Rape of Nanking: The Forgotten Holocaust from The World War II.
Sekilas Tentang Iris Chang
Iris adalah anak dari dua professor. Ia lahir di China dan berimigrasi ke Amerika Serikat dari Taiwan. Iris dilahirkan di Princeton, New Jersey, AS, pada tahun 1968.
Iris mendapatkan gelar sarjana jurnalisme dari Universitas Illinois, AS pada tahun 1989 dan gelar magister dari Universitas John Hopkis.
Karir profesionalnya dimulai sebagai jurnalis lepas di New York Times. Sepanjang karirnya, ia memproduksi enam artikel halaman depan dalam tempo setahun.
Ia juga pernah bekerja di Chicago Tribune dan Associated Press, sebelum mengundurkan diri untuk meniti karirnya sebagai dosen dan penulis buku.
Sejak kecil Iris telah menunjukkan minatnya pada karya literasi. Ia suka menulis dan bercerita. Hidupnya seharusnya baik-baik saja, jika ia tidak terlibat dalam proyek terakhirnya: Mengulik kekejaman bala tentara Jepang atas peristiwa kelam, Pemerkosaan Nanking tahun 1937.