Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Rudy Kurniawan, Pemalsu Wine Internasional, Ponakan Eddy Tansil

19 April 2021   19:58 Diperbarui: 19 April 2021   20:20 3026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal April 2021, seorang warga negara Indonesia dideportasi dari Amerika Serikat (AS). Sebelumnya ia telah menjadi penghuni hotel prodeo di negeri paman sam. Sepuluh tahun lamanya.

Ia terlibat dalam kasus penipuan wine palsu. Rentan waktu tindak kriminalnya adalah 8 tahun. Dari 2004 hingga 2012.

Ia menghasilkan ratusan miliar rupiah dari hasil penjualan sekitar 12.000 botol wine imitasi buatannya.

Korbannya banyak, orang-orang super kaya dari seluruh dunia. Tempat kejadian perkara, bukan ecek-ecek. Rumah lelang Christie yang terkenal ketat.

Terkait Koruptor Kelas Kakap

Jelas ini bukanlah prestasi yang membanggakan. Namun, tetap saja publik tercengang. Bagaimana seorang WNI yang bernama Rudy Kurniawan mampu menjalankan aksi kriminalnya tanpa terdeteksi hingga sekian tahun lamanya.

Lauren Ponsot, produsen minumuan anggur di Prancis yang membantu FBI dalam penyelidikan kasus Rudy, memiliki teorinya sendiri. Menurutnya, tidak mungkin Rudy bekerja sendiri.

Banyak spekulasi yang muncul terkait orang besar di belakang layar. Salah satunya adalah Eddy Tansil, buron koruptor kakap yang juga paman dari Rudy Kurniawan.

Masuk ke Amerika dengan Visa Pelajar

Rudy masuk ke AS dengan visa pelajar pada tahun 1990-an. Saat kasus Eddy Tansil dan Hendra Rahardja mencuat, orangtuanya pindah ke AS. Rudy sempat mengajukan suaka politik, tapi gagal.

Ia diperintahkan meninggalkan AS secara sukarela pada tahun 2003, tapi tidak dilakukan. Kemudian pada tahun 2004, Rudy memulai bisnis winenya.

Sepak Terjang Rudy Kurniawan di Bisnis Wine

Rudy Kurniawan (inews.id)
Rudy Kurniawan (inews.id)
Menurut seorang kawan penulis yang juga mengenalnya, sedari muda Rudy memang telah memiliki minat yang besar terhadap wine. Ia belajar secara otodidak dan belajar dari para konsultan wine terkenal.

Rudy bekerja secara bertahap. Ia memulai membangun reputasinya dengan mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli wine langka. Ia mengikuti proses lelang, menjual kembali wine yang sudah dibelinya.

Semuanya dilakukan secara legal untuk membangun reputasinya sebagai pembeli dan penjual wine langka.

Dr. Conti bahkan menjadi julukannya. Disematkan oleh para kolektor wine terkait kecintaannya pada anggur Burgundy, Domaine de la Romanee-Conti.

Namun, takada yang menyangka jika reputasi yang dibangunnya, dilakukan seiring dengan rencananya untuk menjadi produsen wine palsu.

Dengan berbekal jaringan dan pengetahuan, bisnis ilegalnya dengan mudah meraup jutaan dollar melalui lelang-lelang internasional.

Sepak terjang Rudy ditandai dengan berbagai rekor fantastis. Salah satu yang tertinggi adalah sebesar 24,7 juta dollar AS.

Aksinya Mulai Terendus

Rudy Kurniawan di persidangan (bbc.com)
Rudy Kurniawan di persidangan (bbc.com)
Pada tahun 2007, aksinya mulai terendus. Rumah lelang Christie di Los Angeles membatalkan lelang produk Rudy yang dinyatakan palsu.

Kemudian pada tahun 2008, anggur Domaine Ponsot senilai 600.000 dollar AS ditarik dari penjualan. Produsen aslinya membantah pernah memproduksi anggur tersebut.

Pada saat itu pihak berwajib belum menentukan apakah Rudy adalah korban atau pelaku. Namun, Lauren Ponsot menuduh Rudy melakukan pemalsuan setelah dua kali bertemu dengannya.

FBI pun menggeledah rumah mewahnya di kawasan pinggiran Los Angeles. Ditemukan tempat penyimpanan dan pembuatan wine palsu di dapurnya.  

Termasuk botol bekas, tutup anggur, hingga berbagai alat yang membuat botol seolah-olah asli. Secara keseleruhan, FBI merisak 19.000 label wine dengan nilai sekitar 200 juta dollar AS.

Michelle Fleury, wartawan BBC yang meliputi persidangan Rudy di Manhattan, AS bahkan medeskripsikan Rudy sebagai seorang "pemalsu barang seni yang pongah."

Film Dokumenter di Televisi

Film Dokumenter The Sour Grapes (themmacommunity.com)
Film Dokumenter The Sour Grapes (themmacommunity.com)
Aksi Rudy menghebohkan dunia. Ia adalah orang pertama yang diadili dan dihukum karena menjual wine palsu di AS. Aksinya sangat rapih, sehingga balai lelang sekelas Christie pun sempat ketar-ketir.

Targetnya juga tidak main-main. Orang-orang tajir sedunia. Pengusaha dan investor anggur ternama, William Koch, bahkan turut bersaksi di pengadilan Rudy Kurniawan.

Ia telah ditipu sebanyak 219 botol anggur palsu yang bernilai total setara dengan 30 miliar rupiah.

Atas aksinya yang mencengankan ini, Rudy diganjar tayangan dokumenter Netflix yang berjudul Sour Grapes (2016). Kisahnya juga masuk dalam serial The Con oleh ABC.

Rantai Aksi Keluarga Tansil

Eddy Tansil, paman Rudy Kurniawan (kompas.com)
Eddy Tansil, paman Rudy Kurniawan (kompas.com)
Dalam tayangan tersebut, hubungannya dengan Eddy Tansil, koruptor legendaris di Indonesia mencuat. Bukan hanya hubungan darah, sejumlah kecurigaan terhadap keterlibatan Eddy dalam kasus penipuan ini juga turut diselidiki.

Tidak ada yang tahu di mana Eddy berada sekarang. Namun, sejumlah media sempat menyebut penampakannya di China pada tahun 2013.

Tayangan tersebut juga mengisahkan hubungan Rudy Kurniawan, Eddy Tansil, dan Hendra Rahardja.

Hendra yang merupakan kakak kandung Eddy adalah mantan koruptor kasus BLBI yang merugikan negara 1,9 triliun. Ia ditangkap di Australia dan meninggal di penjara pada tahun 2003 silam.

Ibu Rudy, Lenywati bersaudara dengan Hendra dan Eddy. Ayahnya bernama Harry Tansil, juga pernah terlibat dalam kasus kejahatan perbankan di era Soekarno.

Yang Harry lakukan adalah membagi-bagi cek kosong pada tahun 1963-1964. Memanfaatkan kondisi politik dan ekonomi Indonesia yang carut-marut kala itu. Negara dibuat rugi hingga ratusan juta rupiah.

Bank Benteng Republik Indonesia. Milik Harry Tansil menjadi pengedar cek kosong. Harry dijatuhi hukuman penjara 9 bulan lamanya.

Namun, sebelum masa tahanannya tuntas, Harry telah kabur dari rumah tahanan dengan cara menyuap sipir penjara. Hal yang persis sama dilakukan oleh putra bungsunya, Eddy Tansil.

Semuanya Serba Palsu

Persidangan Rudy Kurniawan (decanter.com)
Persidangan Rudy Kurniawan (decanter.com)
Sepertinya, Rudy Kurniawan bukan hanya sekedar produsen wine palsu kawakan. Ia telah melakukan semuanya dengan penuh perhitungan. Rudy memiliki 9 paspor palsu, termasuk 1 paspor berjenis kelamin wanita.

Bukan hanya paspor, sertifikat kelahiran Rudy pun palsu. Diketahui bahwa ia memiliki seorang ibu yang bernama Lenywati Tan, dan tinggal bersamanya di Los Angeles.

Namun, Laurent Ponsot yang membantu FBI dalam penyelidikan mengatakan bahwa wanita tua yang tinggal bersamanya, kemungkinan besar bukan ibunya.

"Saya tidak tahu persis, tapi semua mengenai Rudy adalah palsu," ujar Ponsot yang berencana menerbitkan buku atas kasus ini.

Gaya Hidup Hedon

Jaksa telah memerintahkan penyitaan aset Rudy yang berupa properti senilai 20 juta dollar AS. Ia juga didenda untuk membayar 28,4 juta dollar sebagai kompensasi kepada pihak korban yang dirugikan.

Sebelum dijatuhi hukuman 10 tahun pada 2014, jaksa penuntut mengatakan bahwa Rudy seharusnya menerima hukuman yang lebih berat.

"Ia memamerkan hasil penipuannya dengan membeli barang mewah." pungkas sang jaksa.

Gaya hidup hedon yang dijalani oleh Rudy termasuk membeli barang-barang mewah, mobil Lamborghini, rumah besar di Beverly Hills, Koleksi seni mahal, hingga jet pribadi.

**

Laurent Posot berkata, setelah masa tahanan Rudy selesai, aksinya belum tentu tamat. Ia pasti masih memiliki sejumlah uang yang disembunyikan entah di mana.

Kini Rudy dideportasi dari Amerika Serikat dan berada di Indonesia. Apakah akan ada serial lanjutan dari kisah ini? Semoga tidak.   

Saksikan trailer film dokumenter "The Sour Grapes"


Referensi: 1 2 3 4 5

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun