Menurutnya, Jakarta telah memiliki persyaratan sebagai seekor naga. Istana Negara melambangkan kepala naga, aparat pemerintahan adalah ekor naga, dan pusat hiburan adalah kelamin naga.
Apalagi jika lokasi ibu kota hanya sebagai pusat administratif saja, maka akan sulit menjadi ibu kota yang besar seperti Jakarta.
Suhu Yo juga mempermasalahkan bandara udara dan pelabuhan yang terlalu jauh. Sebagai catatan, jarak terdekat adalah pelabuhan Laut Sampit (sekitar 219 km), dan Bandara Tjiik Riwut di kota Palangkaraya (149 km) dari lokasi ibu kota baru.Â
Ketimpangan ini akan sangat mempengaruhi posisi Fengshui ibu kota baru. Ditambah lagi, belum ada kota pendukung di sekitarnya yang membuat aliran Qi di ibu kota baru akan terasa kurang.
Sebuah ibu kota dari aspek Fengshui harus bisa menggabungkan beberapa unsur, yaitu perputaran roda keuangan dan kota penunjang di sekitarnya untuk menarik skala mobilitas yang tinggi.
"Saya melihat, 20 tahun ke depan lagi belum tentu," Ujar Suhu Yo
**
Terlepas dari sisi analisis Fenghsui, pemerintah tentunya memiliki perhitungan yang matang atas keputusan pemindahan ibu kota negara ini.
Apa pun itu kita akan memiliki ibu kota baru untuk negeri ini.
Namun, di antara semuanya, hal yang paling penting adalah keadaan ibu kota negara saat ini sudah sangat terlalu padat.