Hasilnya, posisi terbaik adalah 135 derajat menghadap arah tenggara.
Menurut Suhu Xiang Yi, Fengshui Istana Negara yang baik akan membantu ibu kota dan negara berkembang pesat.
"Secepat angin," ujar pakar Fengshui ini.
Master Sidhi Wiguna, Sandaran Gunung Menghadap Laut
Faktor pendukung dalam analisis topografi adalah tinggi rendahnya kontur tanah, posisi gunung, lembah, sungai, dan aliran air. Barulah setelah itu, penataan kota bisa dilakukan mengikuti kaidah Fengshui yang baik.
Sebagai tambahan, Sidhi juga menyinggung posisi Kalimantan Timur yang terletak di tengah wilayah Indonesia. Menurutnya, sangat bagus untuk distribusi pembangunan dari timur ke barat.
Ia memberikan contoh distribusi pertumbuhan yang tidak merata di Australia. Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena posisi ibu kota Canberra, berada di bagian tenggara negara tersebut.
"Pertumbuhan di sisi barat dan utara relatif kurang, karena berjarak terlalu jauh dari ibu kotanya." Imbuhnya.
Zona waktu juga tidak luput dari pengamatannya. Memiliki zona waktu yang sama dengan pusat ekonomi di Asia, seperti Shanghai, Singapura, Hong Kong, dan Taipei jelas adalah sebuah keuntungan.
Kendati demikian, yang terpenting menurut Sidhi adalah filsafat "Duduk di Gunung, Menghadap Lautan." Namun, posisi ini juga harus didukung oleh kontur yang bagus di kiri dan kanan, yang dalam bahasa Fengshui adalah "Naga dan Macan."
Sidhi menutup pernyataannya dengan mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang bagus bagi bangsa dan terbentuknya pemerintah yang berwibawa hingga mampu membawa bangsa Indonesia semakin jaya.