Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kini Saatnya Berkunjung ke Singapura, Siap-siap untuk "Travel Bubble"

7 April 2021   19:08 Diperbarui: 7 April 2021   19:13 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kini Saatnya Mengunjungi Singapura, Siap-siap untuk Travel Bubble (tekno.kompas.com)

Rindu ke Singapura? Saya juga. Ada saudara di sana. Bisa hemat banyak. Tidak perlu bayar hotel.

Mau bikin apa di Singapura? Shopping, Makang-makang, asal jangan ke Geylang.

Lantas bagaimana caranya? Kamu tidak perlu khwatir. Singapura lebih rindu kepadamu.

Kenyataannya, turis Indonesia adalah turis kedua terbesar di Singapura setelah China. Menurut Mohammed Firhan Abdul Salam, Perwakilan Singapore Tourism Board Area Indonesia, jumlah turis Indonesia selama tahun 2019 tercatat 3,1 juta orang. Namun, pandemi Covid-19 telah menghancurkan semuanya.

"Penurunannya mencapai 99,99 persen." Masih menurut Firhan. (antaranews.com).

Hingga saat ini, Singapura belum membuka perbatasan. Yang diizinkan masuk hanyalah kunjungan jangka pendek dari Australia, Brunei Darussalam, China daratan, Selandia Baru, Taiwan, dan Vietnam. Mereka juga harus mendapatkan Air Travel Pass dan Tes Usap pada saat kedatangan (kompas.com).

Indonesia masuk di kategori kedua, yaitu negara dengan penduduk yang memiliki urusan perjalanan bisnis penting, urusan diplomatik, dan kedinasan mendesak. Waktu berkunjung pun harus sesuai dengan isi permohonan, tidak bisa kemana-mana kecuali untuk kerjaan, dan hanya dibatasi 10 hari. (Reciprocal Green Lane).

Reciprocal Green Lane (kemlu.go.id)
Reciprocal Green Lane (kemlu.go.id)
Kendati demikian, proses karantina juga berlaku bagi turis yang sudah diizinkan masuk ke Singapura. Lamanya 14 hari. Bisa di rumah sendiri dengan pengawasan ketat, atau di fasilitas pemerintah Singapura. Semuanya atas biaya sendiri.

Setelah 14 hari, tes usap kembali diberlakukan, sehingga hasilnya benar-benar negatif. Setelah itu baru diizinkan untuk keluar bercampur dengan warga setempat.

Intinya, repot.

Akan tetapi, baru-baru ini tersiar kabar yang dilansir dari sumber (bloomberg via sg.finance), bahwa pemerintah Singapura mempertimbangkan melonggarkan aturannya bagi negara-negara di Asia Tenggara.

Caranya adalah dengan menunjukkan hasil tes usap 72 jam sebelum keberangkatan, pada saat kedatangan, dan menggunakan travel pass yang diterbitkan oleh IATA (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional).

Pengunjung bisa mengunduh aplikasi IATA travel pass yang menyimpan hasil tes usap digital dari laboratorium terakreditasi. Aplikasi ini telah dicoba oleh lebih dari 20 penerbangan, termasuk salah satunya adalah Singapore Airlines. 

Direktur otoritas penerbangan sipil Singapura, Kevin Shum mengatakan saat ini fokus dari pihak otoritas adalah menjaga keamanan Bandara Changi dengan memastikan kondisi kesehatan para penumpang yang terverifikasi.

Pihak pemerintah Singapura juga telah mampu menekan laju penyebaran virus Corona di negerinya. Saat ini fokus pemerintah telah beralih kepada vaksinasi warganya untuk kembali membuka negaranya bagi kunjungan warga asing.

Targetnya adalah 100% dosisi kedua pada akhir tahun 2021. Per maret 2021 ini baru tercapai 18,4 persen untuk dosis pertama.

Singapura tidak memiliki pasar domestik yang cukup kuat untuk menunjang negaranya. Kunjungan internasional sangat penting bagi ekonomi dan juga prospek dari maskapai penerbangan.

Intinya, butuh.

Travel bubble adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh banyak negara. Istilah ini menggambarkan adanya lonjakan wisatawan manca negara (wisman) yang melakukan kunjungan ke suatu negara tertentu.

Saat ini, Singapura telah mempelajari kemungkinan terciptanya travel bubble dengan beberapa negara. Di antaranya adalah Australia, Hong Kong, dan juga Indonesia.

Caranya adalah mengeluarkan aturan bersama, sehingga karantina 14 hari tidak lagi dibutuhkan bagi para wisman yang telah memiliki persyaratan kesehatan. Pemerintah Singapura juga sedang bekerja sama dengan beberapa negara untuk mengakui sertifikat vaksin yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan pemerintah.

Menteri Transportasi Singapura, Ong Ye Kung mengatakan bahwa rencana tersebut merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu, mereka juga melakukan evaluasi holistik secara proaktif terhadap situasi covid negara lain dan cara penanganannya.

Intinya, gencar.

Di sisi lain, Menakerpraf Sandiaga Uno juga menyongsong baik kemungkinan travel bubble dengan Singapura. Namun, dengan cara berbeda.

"Kita tidak memasukkan warga Indonesia ke Singapura, karena kita maunya warga Singapura yang datang ke Indonesia." Ujar Sandiaga Uno, Senin 22/03/2021 (detik.com).

Rencananya akan dimulai dari dua zona bagi warga Singapura untuk masuk ke Indonesia, yaitu Nongsa di Batam dan Lagoi di Bintan. Syaratnya adalah warga Singapura harus sudah divaksinasi dan tes covid-19 negatif pada saat kunjungan. Wisatawan lokal juga diperkenankan untuk berwisata di Nongsa dan Lagoi dengan ketentuan sama

Intinya, tidak mau kalah.

Menarik untuk melihat bagaimana pandemi Covid-19 telah membangun tembok maya antara dua negara yang bertetangga. Pada saat itu, rindu membuncah. Tapi, pada saat semuanya kembali terbuka, persaingan pun masih berlanjut.

Tarik menarik wisman dianggap sebagai prestasi. Tentu saja, devisa negara adalah tujuan utamanya.

Namun, sebenarnya Indonesia tidak perlu khwatir. Jumlah penduduk yang lebih banyak tentu menguntungkan. Kita tidak perlu wisman Singapura. Kita punya 270 juta turis lokal. Kita juga punya ratusan lokasi wisata yang tidak kalah menarik.

Seharusnya sudah cukup untuk membangkitkan ekonomi dunia parawisata.

Masalahnya, maukah kamu berkeliling Indonesia pada saat Travel Bubble terjadi? Atau tetap berkeinginan mengunjungi Singapura?

 

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun