Di sinilah saya belajar literasi dan interaksi dalam dunia jurnalis. Melalui guru dan sahabatku, Kompasianer M. Dahlan Abubakar. Beliau adalah seorang dosen sastra di UNHAS yang juga jurnalis senior di Makassar.
Saya juga belajar bagaimana mengelola sebuah media. Meskipun tidak berkecimpung di bisnis media. Tapi, manfaat yang saya dapatkan ternyata sangat besar.
Saya belajar mengenai teknik mengelola sirkulasi, publikasi dan distribusi majalah yang lebih baik. Suatu hal baru yang mungkin tidak pernah kudapatkan jika tidak bergabung dengan tim kecil ini.
Belajar Menguji Kepemimpinan
Di organisasi ini, saya menjabat sebagai Wakil Ketua I. Memimpin beberapa proyek penting. Menjalankan sebuah organisasi, tidak sama seperti memimpin perusahaan.
Di perusahaan, owner macam diriku memiliki kuasa penuh. Apa pun yang kuperintahkan tentu harus dituruti.
Tapi, kepemimpinan di organisasi adalah ujian alami. Menjadi ketua atau pimpinan bisa saja terjadi. Namun, jika diri tidak bijaksana, jangan harap akan dihomati.
Yang dipimpin bukanlah karyawan yang menerima gaji. Mereka adalah individu bebas yang mengabdi untuk organisasi. Jika diriku tidak belajar untuk mengakomodir kepentingan bersama, jangan harap akan dihormati.
Sesuatu hal yang tidak saya dapatkan jika tidak belajar organisasi.
Mengenal Orang-Orang Hebat
Dalam kehidupan organisasi, saya banyak berinteraksi dengan orang-orang hebat. Mulai dari pejabat daerah hingga tokoh nasional.
Mengorganisir acara-acara akbar, narasumber terkenal pun diundang. Meskipun hanya mengenal sesaat, paling tidak saya punya nomor telpon mereka. Lumayanlah untuk pamer.
Memperluas Jaringan
INTI adalah organisasi nasional. Pengurusnya pun bukan orang biasa. Banyak pengusaha nasional dan tokoh masyarakat terkenal. Suasana akrab selalu meliputi setiap interaksi. Meskipun tidak ada kepentingan bisnis, jaringan yang terbentuk adalah modal yang kuat suatu waktu nanti.