Dua batang hio hanya digunakan untuk sembahyang leluhur. Dua memiliki makna dualitas. Atau dengan kata lain, hubungan dua arah antara pihak pendoa dengan leluhurnya.
Doa yang disematkan kepada para leluhur biasanya berisikan pesan yang bersifat pribadi, seperti urusan keluarga atau nama baik keturunan. Tapi, yang lebih umum adalah untuk mendoakan agar arwah mendiang tenang di sisi-Nya.
Tiga Batang, Langit, Bumi, dan Manusia
Tiga batang hio adalah jumlah yang paling umum digunakan oleh para pendoa. Melambangkan entiti spiritual yang juga dikenal pada konsep filsafat Fengshui, yaitu unsur Langit, Bumi, dan Manusia (usaha).
Terlepas dari isi doa yang dipanjatkan, tiga batang hio juga mengartikan keselarasan Langit, Bumi, dan Manusia. Keharmonisan alami dari alam semesta.
Lima Batang Kepada Lima Penjuru
Lima melambangkan lima penjuru. Menurut tradisi masyarakat Tionghoa, pada dasarnya ada lima penjuru di dunia, yaitu empat arah mata angin dan pusat bumi tempat manusia berpijak.
Oleh karenanya, lima batang biasanya digunakan sebagai pemujaan kepada dewa bumi (Toa Pek Kong). Ada juga yang mengartikan lima batang sebagai simbol kemakmuran atau penjelajahan kepada lima penjuru
Tujuh Batang Alam Bawah
Hungry Ghost Festival (Festival Hantu Kelaparan) adalah tradisi tahunan masyarakat Tionghoa. Maknanya untuk menghormati para arwah gentayangan yang konon dilepaskan dari neraka pada pertengahan bulan tujuh imlek.
Tujuh batang hio digunakan untuk menghormati para arwah gentayangan tersebut. Biasanya ditancapkan di dekat sesaji makanan yang diperuntukkan bagi mereka. Sebagai penanda untuk mengundang para hantu.
Sembilan Batang kepada Yang Tertinggi
Sembilan batang hio sangat jarang digunakan. Maknanya sangat sakral. Ada yang mengatakan jumlah 9 batang menandakan permohonan untuk bertemu langsung dengan Dewa Tertinggi.
Konon jika ada urgensi atau permintaan khusus, maka 9 batang hio bisa digunakan. Namun, jangan asal-asalan. Karena dewa tertinggi tidak suka permintaan yang remeh temeh.
Sebaiknya berpikir lagi, apakah doa yang dipanjatkan benar-benar layak untuk disampaikan secara langsung kepada dewa tertinggi.