Diselenggarakan secara mewah di tahun 2018, acara pernikahannya dihadiri oleh 39 orang termasuk anggota parlemen. Media di Jepang juga turut meliputinya.
Kejadian yang sama juga terjadi di Korea. Seorang pria bernama Lee Jin-gyu menikahi Dakimakura atau bantal besar. Bukan sembarang bantal, ada gambar anime kesayangannya, Fate Testarossa. Pada hari pernikahannya, ia menghiasi bantalnya dengan gaun pengantin dan berdiri di hadapan pendeta untuk mengucapkan janji sucinya.
Istri-istri fiksi tersebut disebut sebagai Waifu. Istilah ini menjadi populer seiring dengan berkembangnya istilah Nijikon.
Nijikon atau Nijigen Konpurekkusu adalah kompleks dua dimensi. Berlaku bagi mereka yang menganggap karakter kartun, anime, atau manga lebih menarik dibandingkan dengan manusia sungguhan yang hidup di alam tiga dimensi.
Sejak pernikahan-pernikahan viral para Nijikon, semakin banyak pencinta anime yang mulai menyatakan diri mereka sebagai Nijikon. Meskipun mereka tidak menikahi pasangannya secara resmi, tapi mereka tidak malu untuk mengakui bahwa mereka adalah suami dari tokoh anime favoritnya.
Meskipun mereka menyadari bahwa kesukaan mereka tidak wajar, tapi cinta telah membutakan mereka.
Perilaku mereka umumnya tidak agresif, tapi mereka bisa cemburu jika tokoh "istrinya" tersebut didekati oleh karakter lain di anime. Walau tidak berbahaya, bukan berarti tidak ada.
Beberapa cosplayer di Jepang melaporkan adanya serangan verbal dari beberapa orang yang tidak dikenal. Penyebabnya karena mereka memerankan karakter Waifu dari beberapa Nijikon.