Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sebuah Kisah dari Geylang, Prostitusi Legal di Negeri Singa

27 Maret 2021   05:14 Diperbarui: 27 Maret 2021   06:11 5914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Kisah dari Geylang, Prostitusi Legal di Negeri Singa (sumber: asiaone.com)

Sebut saja namanya Bunga. Pekerjaannya buruk citra. Jaminan hidupnya tak lestari. Ia berasal dari desa, tapi wajahnya tidak ndeso. Bisa bersaing dengan artis ibu kota.

Masih berusia 19 tahun ketika muncikarinya menyeretnya ke lorong itu. Tapi, bukan lorong biasa. Di keramaian kota yang berpenduduk 5 juta, lorong itu terletak di tengah kawasan bisnis yang sibuk. Tidak ada kesan kumuh sama sekali.

Bunga hanyalah salah satu dari sekian gadis Indonesia. Mengadu nasib di luar negeri. Kelihatannya mentereng, tapi bayarannya hanya 60 dollar. Setara dengan selembar baju kaos di pusat perbelanjaan modern.

klook.com
klook.com
Geylang hanyalah salah satu dari sekian distrik di Singapura. Menjadi daya tarik bagi turis mancanegara. Banyak bangunan bersejarah yang bisa dilihat, termasuk rentetan rumah ibadah.

Rumah makan sederhana bertebaran di pinggir jalan. Usianya sudah turun-temurun. Menjadi ikon kuliner negeri singa. Harga yang ditawarkan pun sangat masuk akal untuk kocek warga Singapura.

Bagi turis dengan anggaran terbatas, Geylang adalah pilihan. Hotel dan penginapan budget berserakan di sepanjang kawasan. Kalau masih mahal ada kos-kosan harian. Akses ke sana pun tanpa batas. Mulai dari taxi, MRT, hingga bus.

Surga dunia bagi para pelancong. Semuanya serba mudah dan murah. Termasuk para gadisnya.

citizenadventures.com
citizenadventures.com
Geylang memang terkenal di seluruh dunia. Tapi, jangan harap ada di buku panduan wisata. Apalagi membawa keluarga ke sana. Sebabnya ia adalah kawasan prostitusi di negeri singa. Pemerintah tidak mengakuinya, walau tidak melarangnya.

Singapura memang terkenal sebagai negara seribu peraturan. Termasuk tata cara menjual syahwat. Di dalam undang-undang disebutkan dilarang menjajakan tubuh secara terang-terangan dan tidak boleh hidup dari pekerjaan sebagai pelacur.

Namun, dalam kenyataannya kawasan Geylang mendapatkan pengecualian. Rumah bordil di sana mendapatkan pengawasan ketat petugas.

Pekerja seksnya pun wajib memiliki kartu tanda sehat. Sebulan sekali wajib mengetes ke poliklinik terdekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun