Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Pensiunan Jenderal Suka (Butuh) Berteman dengan Kuda?

23 Maret 2021   05:41 Diperbarui: 23 Maret 2021   07:00 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi terapi kuda EAT (sumber: m.trubus.id)

Bukan rahasia lagi jika Prabowo suka memelihara kuda. Konon Menteri Pertahanan ini memiliki 50 ekor kuda. Bahkan ada seekor kuda yang bernama Principe yang merupakan kuda keturunan Portugal. Harganya tidak main-main. Tiga Milyar Rupiah!

Kuda memang akrab dengan militer. Di zaman dulu pada saat teknologi perang belum secanggih ini, kuda adalah kendaraan kaveleri. Mulai dari pasukan Genghis Khan hingga Diponegoro, tidak ada yang tidak menunggang kuda.

Di zaman sekarang, kuda tidak serta merta kehilangan fungsi militernya. Pasukan berkuda tetap ada. TNI AD saja tercatat memiliki 230 kuda perang yang terlatih. Mereka semua ditempatkan di Markas Datasemen Kavaleri Berkuda, Cisarua, Jawa Barat.

Datasemen Kavaleri Berkuda TNI AD (sumber: goodnewsfromindonesia.id)
Datasemen Kavaleri Berkuda TNI AD (sumber: goodnewsfromindonesia.id)
Meskipun fungsi kuda tidak sebagai kendaraan lagi. Memelihara kuda tetap ada. Kalau dulunya dianggap kendaraan sejuta umat, sekarang sudah menjadi hobi ratusan juta. Selain militer, peruntukannya hanya untuk segelintir manusia yang hobi di olahraga berkuda dan pencinta kuda sejati.

Seekor kuda lokal saja bisa bernilai 100 juta. Kuda impor tidak main-main. Konon yang termahal di dunia bernama Fusaichi Pegasus. Dijual tak lama setelah memenangkan kejuaraan Kentucky Derby. Harganya dibanderol sekitar 70 juta dollar Amerika atau setara dengan 934 miliar rupiah.

Sebagai orang awam, tentu kita hanya bisa mengelus dada. Prabowo dimaklumi, mantan Jenderal yang juga pengusaha ini punya duit tak berseri. Wajar jika hobi mahal ditekuninya. Lagipula sejarah militer memang erat dengan hewan yang satu ini. 

Fusaichi Pegasus, kuda termahal di dunia (sumber: coolmore.com)
Fusaichi Pegasus, kuda termahal di dunia (sumber: coolmore.com)
Bukan hanya sejarah. Tahukah kamu jika kuda memiliki fungsi non-perang dengan para anggota militer? Tepatnya, eks militer.

PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder adalah gejala yang cukup banyak dialami oleh veteran tentara. Dr. Jeffrey Lieberman, seorang pakar psikologi dari Universitas Columbia, AS mengatakan bahwa;

"Sebanyak 30 persen veteran perang mengalami PTSD dan lebih dari 20 veteran yang bunuh diri setiap harinya akibat gejala ini."

Di Amerika Serikat, kasus bunuh diri para veteran menyumbang angka sebesar 18% dari total kasus bunuh diri.

Gejala PTSD dapat mencakup banyak hal. Mulai dari mimpi buruk hingga perilaku agresif. Semuanya akibat kilas balik pengalaman buruk atas kekerasan yang pernah dialami atau dilakukan.

Menurut Lieberman, kasus ini baru diketahui oleh militer Amerika pasca perang sipil. Hingga sekarang telah menjadi masalah serius yang perlu ditangani.

Kuda principe milik Prabowo (sumber: nasional.kompas.com)
Kuda principe milik Prabowo (sumber: nasional.kompas.com)
Kuda telah dipilih sebagai salah satu alternatif penyembuhan dan terbukti efektif. Konsepnya disebut dengan Equine-Assisted Theraphy (EAT). Caranya bukan menunggang kuda, tapi sebagai terapi.

Kuda yang digunakan untuk terapi bukan kuda sembarangan. Mereka harus berasal dari kuda ras. Kuda itu juga harus mantan professional yang pensiun. Pernah bertugas di kemiliteran atau kuda balap.

Selama sesi terapi, para veteran akan diajak bekerja untuk mengurus rutinitas harian, seperti memberi makan, membersihkannya, atau hanya sekedar mengelus-ngelus saja.

Kadang ada juga waktu di mana mereka berbagi momen tenang bersama. Salah satu peserta terapi yang merupakan pensiunan senior Angkatan Udara mengatakan bahwa;

"Bekerja dengan kuda-kuda tidak seperti apa pun yang pernah dialami, tapi juga anehnya dia mengenali."

Sepertinya memang kuda dan manusia memiliki talian persahabatan yang tidak bisa dijelaskan dengan nalar.

ilustrasi terapi kuda EAT (sumber: health.detik.com)
ilustrasi terapi kuda EAT (sumber: health.detik.com)
Terapi EAT dengan kuda ini tidak saja efektif bagi para penderita veteran PTSD. Tapi, juga bagi difabel mental dan intelektual.

Christie Dollots, orang tua dari seorang anak penderita gangguan mental dan intelektual menjelaskan bahwa kuda adalah salah satu dari binatang yang mampu memahami dan berinteraksi dengan manusia.

"Kuda dapat mengidentifikasi ekspresi wajah orang yang berinteraksi dengannya," ujar Dollots.

Tammera Pollman, manager yang memiliki fasilitas terapi EAT menyebutkan bahwa kaum difabel mental dan intelektual memerlukan interaksi untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Ia menyebutkan bahwa kuda dapat melakukan hal tersebut dengan caranya sendiri. Hewan ini dapat merasakan mood dengan orang yang berkomunikasi dengannya.

Sebagai timbal balik, peserta terapi akan mendapatkan semacam "perhatian hangat" dari sikap yang ditunjukkan oleh kuda. Dan itu menyenangkan. Tapi, tentunya harus berasal dari kuda yang sudah terlatih.

ilustrasi terapi kuda EAT (sumber: m.trubus.id)
ilustrasi terapi kuda EAT (sumber: m.trubus.id)
Menurut Mayor (Ckm) drh. Joko Suranto, dokter kuda dari TNI, menunggangi kuda membutuhkan tubuh yang sehat dan stamina yang prima. Resikonya sangat besar bagi mereka yang tidak berlatih atau tubuh tidak fit.

Masuk akal, tapi sepertinya kuda juga paham dengan siapa penunggangnya. Penderita Cerebral Palsy (CP) juga bisa menjalani proses EAT.

Bedanya, jika penderita PTSD tidak harus menunggang kuda, para penderita CP ini justru menjalani terapi menunggang kuda.

Cerebral Palsy adalah penyakit Lumpuh Otak. Disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal. Biasanya sudah terjadi sebelum kelahiran.

Gejalanya termasuk refleks yang berlebihan, anggota badan yang lemas atau kaku, gerakan yang tak terkendali, bahkan masalah penglihatan.

sumber: nasional.kompas.com
sumber: nasional.kompas.com
Joe Day, seorang anak dari Arizona, AS yang mengidap CP mengakui bahwa terapi kuda adalah yang terbaik di antara sekian terapi yang sudah ia jalankan.

Ibu Joe, Dede Day memberikan kesaksian;

"Anda bisa membedakan kondisi Joe sesaat sebelum naik kuda dan sesudahnya. Dari liurnya, kekuatannya, sampai cara ia berjalan. Terapi kuda benar-benar seperti obatnya CP." 

Cara Martin, seorang teknisi kesehatan perilaku menjelaskan alasan memanfaatkan terapi kuda adalah karena gerakan kuda saat ditunggangi membuat anak belajar keseimbangan dengan menyenangkan. Sekaligus juga membantu mereka untuk belajar berkonsentrasi.

republika.co.id
republika.co.id
Sebenarnya terapi kuda bukanlah hal baru. Masyarakat di negara-negara Skandinavia telah melakukannya sejak abad ke-17 untuk menangani polio.

Dalam filosofi Jawa kuno sendiri, kuda termasuk satu di antara lima syarat pria yang disebut Jalma Jangkep (manusia seutuhnya). Lengkapnya adalah wisma (rumah), wanita (istri), curiga (keris), kukila (burung), dan turangga (kuda).

Karena status ini, maka kuda sangat erat dengan sosial budaya bangsa Indonesia, khsusunya Jawa.

Jangan heran jika ada orang semacam Prabowo rela mengeluarkan uang segepok demi hobi yang mahal ini. Manfaat memelihara kuda ternyata melebihi dari apa yang diperkirakan.

Referensi: 1 2 3 4 5 6

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun