Limabelas tahun lalu, engkau hadir dalam napasku. Darah mengalir bercampur pilu. Sukma mencair menyelimuti sembilu.
Terlalu cepat lahir di dunia, terlalu lama menemukanmu. Bukan alasan baru.
Sepuluh tahun lalu, aku meninggalkanmu. Jantung berdegup, membuka topeng pengecut. Membohongi semesta atas kehadiran sang pujangga dan bujangga.
Terlalu cepat engkau pergi, terlalu singkat terjadi. Bukan impian semua ini.
Lima tahun lalu, engkau mendekapku. Saat diri tak lagi berlayar, aku adalah kapal karam. Memahami arti cinta sejati di tengah kesepian abadi.
Tiga Belas Kosong Tiga | Bukan Impian Kosong Sang Aksara
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI