Tentu analisis ini datang dari seorang penulis biasa. Diriku juga bukanlah blogger hebat atau penulis terkenal. Bukan pula "daleman" alias orang dalam Kompasiana, sehingga tulisan ini juga bukan hal yang penting.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk mendiskreditkan Kompasianer Senior. Mereka semua hebat-hebat. Pak Tjiptadinata saja masih bersinar hingga kini.
Mungkin juga ada yang terlewatkan. Bukan berarti dirinya tidak hebat. Terlalu banyak penulis jago di Kompasiana. Radarku terbatas. Saya hanyalah pembaca yang tidak rakus.
Ada pula yang masih tergolong baru dan sangat menonjol, sepeti Ayu Diahastuti, Puja Noor Fajariyah, Kris Banarto, Firda Fatimah, Â dan masih banyak lagi. Sayangnya setelah saya cek. Mereka mendaftar di tahun 2019. Sehingga tidak masuk dalam kategoriku.
**
Sekali lagi, Tulisan ini aku buat tidak bermaksud apa-apa. Hanya untuk memberi semangat kepada sesama kawan Kompasianer. Bahwa konsistensi tidak akan mengecewakan hasil. Teruslah berkarya, karena bisa saja Anda yang muncul sebagai pemenang. Saya hanyalah seseorang yang suka menulis. Itu saja!
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H