**
Kehebatan Hua Tuo masih terus dikenang. Beberapa hal terasa sulit diterima oleh dunia kedokteran. Sebagai contoh, menjalankan operasi tanpa antibiotik adalah hal yang mustahil. Tapi, Hua Tuo berhasil melakukannya.
Saking hebatnya Hua Tuo sehingga ia mendapatkan julukan sebagai "Tabib Dewa." Bahkan hingga sekarang, dokter hebat di China sering diberikan julukan sebagai reinkarnasi Hua Tuo
Kisah keilahiannya pun merebak. Ada yang mengatakan bahwa ia mendapatkan ilmunya secara otodidak dan tidak ditahu dari mana berasal. Hua Tuo konon bisa mendiagnosis penyakit dan menentukan obatnya hanya dengan melihat saja.
Ada juga versi yang mengatakan bahwa ia mendapatkan buku medisnya dari dua orang tua jelmaan dewa. Disebutkan bahwa kedua orang tua tersebut telah memperingatkan Hua Tuo tentang hidupnya yang akan berakhir tragis, jika ia menerima buku tersebut.
Hua Tuo konon menerima tantangan tersebut karena lebih mengutamakan menyelamatkan nyawa banyak orang meskipun hingga harus mengorbankan nyawanya sendiri.
Versi lain lagi berkata bahwa ia telah berusia 106 tahun pada saat dieksekusi. Buku buku karyanya konon tidak dibakar, tapi lenyap bersamanya ketika ia meninggal.
Satu hal yang pasti. Arca Hua Tuo masih berada di Kelenteng Kwang Kong, Makassar. Aku akan terus memujanya. Bukan sebagai dewa yang bisa mengabulkan doa. Tapi, sebagai contoh teladan bagaimana ketulusan tanpa pamrih dipraktekkan untuk menyelamatkan ribuan hingga jutaan nyawa.
SalamAngka