Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dilema Tukang Parkir di Indonesia, Warisan Sosial Seharga "Goceng"

24 Februari 2021   14:40 Diperbarui: 24 Februari 2021   14:44 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tukang Parkir (sumber: bombastis.com)

Pertama, kenyataan bahwa lahan parkir memang susah didapatkan. Mencari tempat parkir susahnya minta ampun. Tukang parkir bisa membantu menata kendaraan agar tempat parkir selalu tersedia.

Kedua,di tempat yang ramai, tukang parkir dapat membantu kita lepas dari keramaian kendaraan. Kita bisa leluasa bergerak keluar dari tempat parkir. Tukang parkir adalah pengatur lalu lintas yang handal.

Ketiga, meskipun tukang parkir tidak bertanggung jawab penuh terhadap keamanan kendaran, tapi perasaan lebih tenang jika ia berada di sana.

Keempat, terik panas matahari, jok motor panasnya minta ampun. Untung ada tukang parkir yang senantiasa menutupnya dengan karton bekas.

Kelima, Karena sampai kapan pun, tukang parkir akan muncul bak hantu di sampingmu dengan peluitnya yang nyaring.

"Goceng, Om."

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun