Dalam kumpulan artikel yang diterbitkan dalam Jurnal Radiology, para ahli menyoroti sebagian besar penderita Covid-19 parah menunjukkan tanda-tanda pembekuan darah. Kondisi ini merupakan ancaman lanjutan yang berpotensi menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Professor Edwin van Beek mengungkapkan bahwa para ahli percaya jika proses ini sebenarnya adalah sistem pertahanan tubuh alami untuk membatasi penyebaran infeksi virus.
Jadi, infeksi virus Covid-19 menyebabkan peradangan sistematik. Akibatnya tubuh menandakan adanya "luka" yang berlebihan yang disebabkan oleh infeksi. Sayangnya proses pertahanan diri ini justru merusak imunitas dan menjadi bumerang yang dapat mengancam jiwa.
Waspada Faktor Penyebab Pembekuan Darah
Tidak semua pasien Covid-19 mengalami kondisi yang sama. Tapi ada baiknya untuk melihat apa saja yang bisa menyebabkan tingkat D-dimer yang tinggi.
Faktor pemicu terbesar datang dari kurangnya gerakan tubuh. Bagi yang suka rebahan, potensi pembekuan darah semakin tinggi. Bahkan jika ia tidak terinfeksi Covid-19.
Lemak yang berlebihan juga menjadi penyebab peradangan pembuluh darah sistematis. Tidak harus menjadi obesitas, orang dengan kadar lemak yang tinggi pun rentan terhadap penyakit ini.
Bagaimana Cara Mencegah Pembekuan Darah?
Olahraga yang Teratur
Karena penyebab utama dari penyakit ini adalah kurangnya gerak, maka sangat disarankan untuk berolahraga teratur. Kalau pun tidak ada waktu karena kesibukan, minimal gerakan tubuh ringan bisa dipertimbangkan. Janganlah mager alias malas gerak.
Minum Air Putih yang Cukup
Minum air putih bisa mencegah atau mengatasi kondisi fatal, tapi bukan untuk mengobati. Terutama jika penggumpalan darah disebabkan karena virus Covid-19. Minum air yang banyak hanya membantu diri agar berpola hidup sehat.
Obat Pengencer Darah
Dalam beberapa kasus medis, obat pengencer darah bisa digunakan atas saran dokter. Akan tetapi, dalam kasus peradangan akut, diperlukan obat pengencer darah jenis khusus.
Sebabnya dalam kasus peradangan yang disebabkan oleh Covid-19, biasanya kondisinya bisa lebih berbahaya, karena adanya serangan badai stokin (pertahanan sel yang berlebihan akibat serangan virus yang masif).
Konsultasi ke Dokter
Cara untuk mengetahui kadar D-dimer adalah melalui tes laboratorium. Segera konsultasikan pada dokter, jika Anda merasa rentan terhadap kondisi medis yang membahayakan ini. Jangan tunda lagi!