Bukan namanya politik jika tidak berhubungan dengan popularitas dan fulus. PKB melirik Raffi Ahmad dan Agnes Monica untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2024. PKB menilai pilihannya merupakan sosok pekerja keras.
Mungkin banyak yang mencibir, dunia entertain dianggap jauh dari dunia pemerintahan. Tapi, PKB punya pembelaan. Raffi dan Agnes dianggap sebagai anak muda yang berhasil mencapai kesuksesan lewat kerja keras. Kreatif dan inovatif, itu yang membuat PKB jatuh cinta.
"Meski di posisi puncak popularitas, Raffi tidak sombong. Dalam keseharian, dia tetap menjadi manusia biasa, terbukti di tempat-tempat keramaian dia melayani sapaan dan obrolan dengan para pengagumnya tanpa jarak," ungkap Lugman Hakim, dari PKB.
Bisik punya bisik, jelas popularitas Raffi dan Agnes diperlukan untuk mendulang suara. Tidak peduli punya pengalaman atau tidak. Tidak khwatir juga apakah mampu menjalankan tugas. Yang penting ada dukungan, siapa pun berkesempatan jadi kepala daerah.
Jika Raffi dan Agnes menyetujui, tentu ada sejumlah strategi yang harus dilakukan untuk bertarung di ajang bergengsi ini. Syarat utama tentunya adalah fulus. Bukan rahasia umum lagi jika logistik yang besar adalah penentu kemenangan.
Mungkin kamu bisa saja tidak sependapat dengan PKB. Tapi bagi penulis, seorang Kepala Daerah tidak harus cerdas, dewasa, dan berbagai macam tetek bengek termehek-mehek lainnya.
Ini bukan pernyataan politik, tapi sudah ada contohnya. Ia adalah Charlie McMillan yang terpilih sebagai Walikota di Whitehall Texas, Amerika Serikat, tahun 2019 lalu.
Latar belakangnya mencengangkan. Sama sekali tak berpendidikan, tidak bisa membaca, tidak bisa berbicara, bahkan untuk jalan pun masih tertatih-tatih. Sebabnya, ia adalah bayi yang berusia 7 bulan.
Saat pengangkatannya, hampir 150 orang merayakannya di Pusat Komunitas Whitehal (Whitehall Community Center). Tidak ada protes MK, apalagi demo berjilid-jilid. Meski warga Whitehall harus "rela" dipimpin oleh bayi berusia 7 bulan.
Lantas bagaimana ceritanya sehingga walikota Charlie bisa terpilih? Jawabannya adalah fulus. Iya, orangtua Charlie adalah penawar tertinggi dalam acara lelang posisi walikota kehormatan yang diadakan dengan tujuan penggalangan dana.