Konflik Sampit pada tahun 2001 yang melibatkan kerusuhan antar etnis Dayak dan Madura memasyhurkan kemampuan ilmu gaib suku Dayak. Banyak kisah beredar, meskipun tidak sepenuhnya benar.
Namun, kekuatan ilmu gaib Suku Dayak juga sudah tersebar ke seantero Nusantara. Salah satu yang penulis paling sering dengar adalah mandau terbang. Mandau ini adalah sejenis senjata tradisional Suku Dayak.Â
Selalin Mandau terbang, penulis pernah mendengarkan kisah dari seorang kawan. Konon ada seorang lelaki asing yang menghamili gadis Dayak. Namun, karena tidak mau bertanggung jawab, akhirnya ia kabur dari desa sang gadis.
Ilmu ramuan buluh perindu dengan mudahnya membawa pulang sang lelaki. Sebabnya alat kelamin yang dibanggakan dengan segera hilang dan pindah ke dalam toples.
Berpindah ke daerah paling timur Indonesia, kita berkunjung ke daerah tempat tinggal Suku Asmat di Papua. Memunculkan barang yang hilang dan mendatangkan petir, hanya sebagian dari kesaktian yang dimiliki oleh orang jago Suku Asmat.
Suku Asmat adalah suku yang ramah, tapi jangan sesekali merusak alam dan membuat mereka tersinggung. Tersebab "hadiah" yang akan dikirim adalah sakit misterius, miskin mendadak, kecelakaan maut, dan masih banyak lagi.
Bagi mereka merusak alam sama dengan merusak tempat tinggal para dewa. Mungkin filsafat ini bagus juga diberlakukan bagi mereka yang masih senang membuang sampah sembarangan.
**
Kembali lagi kepada apakah perlu kita memperingati Hari Santet Sedunia? Mungkin tidak, meskipun santet masih menjadi bagian dari budaya Nusantara.