Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Jenis Tanda Kemandirian, Adakah pada Kamu dan Anakmu?

5 Februari 2021   20:04 Diperbarui: 5 Februari 2021   20:12 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kemandirian Emosional (sumber: waterfordwhispernews.com)

Ilustrasi Kemandirian Finansial (sumber: royaloakdental.com)
Ilustrasi Kemandirian Finansial (sumber: royaloakdental.com)

Aturan perbankan di Indonesia mengatakan bahwa untuk membuka rekening bank, harus menyertakan KTP. Dengan demikian, maka usia minimum untuk memiliki rekening sendiri adalah 17 tahun.

Akan tetapi, beberapa bank juga mengizinkan kartu identitas pelajar untuk membuat produk tabungan bagi pelajar. Beberapa persyaratan tentu mengikuti. Salah satunya adalah orangtua harus memiliki rekening di bank yang sama.

Jika seorang anak sudah memiliki rekening tabungan, maka ia akan mulai belajar mengenai kemandirian finansial. Meskipun belum memiliki pekerjaan tetap, tapi sudah ada sejumlah uang di bawah pengawasannya.

Namun, memiliki uang dalam tabungan belum menunjukkan tanda-tanda kemandirian. Jika uang tersebut hanya berada di sana, artinya sang anak belum memiliki kepedulian terhadap uang. Ia akan mulai dewasa jika sudah ada mutasi pada rekeningnya.

Sumber mutasinya bisa datang dari mana saja. Apakah dari hasil menyisihkan uang belanja, belanja on-line, atau mulai melakukan transaksi jual beli kecil-kecilan. Lebih bagus lagi, jika uang pada rekening itu senantiasa bertambah.

Kemandirian Sosial: Menjadi Pusat Perhatian

Ilustrasi Kemandirian Finansial (sumber: kwitt.app)
Ilustrasi Kemandirian Finansial (sumber: kwitt.app)

Remaja pasti memiliki persahabatan. Tidak jarang berkumpul bersama keluarga sudah bukan lagi prioritas. Jika seorang anak sudah memiliki lingkungan sosialnya sendiri, ia belum bisa disebut mandiri kalau hanya menjadi remaja biasa yang suka kumpul-kumpul. Tanda kemandirian akan muncul jika ia sudah menjadi pusat perhatian.

Orangtua bisa memperhatikan hal ini dengan melihat pola pergaulannya. Jika sang anak adalah pusat perhatian, sudah saatnya menghela napas. Pusat perhatian yang penulis maksud di sini, adalah ia akan dicari oleh teman-temannya untuk dimintai pendapat, solusi, saran, atau apa pun itu.

Di usia rentan seperti ini, tidak jarang para orangtua merasa was-was. Banyak kasus di mana anak-anak muda terpuruk karena pengaruh buruk lingkungan. Harap memperhatikan jaringan sosial anak remaja. Karena apa yang dibentuk pada usia ini akan mempengaruhi hidupnya ke depan.

Bergaul dengan orang baik akan menghasilkan anak yang berkepribadian baik. Tapi, jangan juga terlalu mengekang mereka, karena itu adalah kesalahan terbesar untuk menciptakan kemandirian sosial bagi sang anak.

Kemandirian Intelektual: "Membantah" Orangtua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun