Namun, harus diakui bahwa kemandirian harus memiliki standar pasti. Budaya barat punya cara untuk mengukur standar kemandirian yang jelas. Setelah 18 tahun, maka "uruslah urusanmu sendiri."
Biasanya para calon pemuda ini akan meninggalkan rumah orangtuanya pada saat memasuki bangku kuliah. Jika tidak, mereka akan menjadi bahan olok-olokan.
Sementara di Indonesia, belum ada aturan yang baku. Beberapa keluarga mungkin punya aturan yang jelas, tapi tidak bersifat masif sebagaimana budaya barat yang telah penulis jelaskan tadi.
Jika tidak berhati-hati, hal ini bisa menjadi ancaman. Terus berada di bawah bayangan orangtuanya itu berbahaya!
Penulis banyak menemukan "anak muda" berusia 30 tahun yang hingga saat ini masih belum saja mandiri. Mereka hidup santai, tidak mencari nafkah, bahkan cenderung terus meminta sokongan orangtuanya.
Untuk itu, artikel singkat ini mungkin bisa membantu kita untuk menilai standar kemandirian yang telah dimiliki oleh anak kita. Mungkin bukan yang paling sempurna, tapi minimal ke-4 hal ini bisa menjadi dasar penilaian kemandirian, terlepas dari apakah sang anak masih tinggal bersama orangtua atau tidak.
Kemandirian Emosional: Memahami Fungsi dan Tanggung Jawab
Orangtua dan anak biasanya sudah membagi peranan di rumah. Sang ibu memasak, kakak mencuci, adik menyapu rumah. Kegiatan ini tanpa tekanan, karena seharusnya bisa dilakukan dengan baik.
Jika anak sudah terbiasa maka tanda kemandirian emosional sudah seharusnya kelihatan. Kemandirian emosional di sini bukan hanya mencakup kemampuan mengontrol emosi sendiri, tapi juga bagaimana sebuah tanggung jawab dapat dilaksanakan tanpa adanya paksaan.
Kemandirian emosional juga bisa terlihat melalui sikap sang anak yang tidak selalu menggantungkan kebutuhannya kepada orangtua. Ia sudah bisa tinggal di rumah sendirian, dan bisa berpergian kemana saja tanpa perlu lagi asistensi dari orangtua.Â
Anak yang sudah memahami apa yang menjadi tugasnya adalah anak yang sudah bisa bekerja secara mandiri. Di saat ia sudah masuk lebih jauh lagi dalam kehidupan sosial, sikap ini akan menjadi kekuatan bagi dirinya untuk menjadi bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab.