Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hai Milenial, Ini 7 Kelebihan Gamer Zaman Bapakmu

29 Januari 2021   13:31 Diperbarui: 29 Januari 2021   13:53 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: gaming4respect.com)

Hai Milenial, jangan kira hanya kalian yang tahu main gim. Video gim itu sudah ada sejak zaman bapakmu.

Penulis adalah salah satu korbannya. Tapi tentunya apa yang dimaksud dengan video gim dulu dan sekarang itu beda. Zaman dulu video gim lebih "manusiawi."

Bukan maksud menghina gim zaman sekarang yang tidak berperikemanusiaan, tetapi sebagai level kolonial, tentunya penulis wajib mempromosikan zaman bapakmu, bukan?

Jangan bayangkan super mario bros pada konsol Nintendo. Jangan pula bayangkan gim Street Fighter atau Mortal Kombat yang jadul. Maksud penulis, jauh lebih lama dari itu.

Foto Video Arkade Pong (sumber: wikipedia)
Foto Video Arkade Pong (sumber: wikipedia)
Kalau belum paham, marilah kita mulai dari video gim generasi pertama yang dirilis dalam bentuk permainan arcade yang dioperasikan dengan koin. Namanya adalah "Pong." Konsepnya didasari oleh olahraga tennis meja.

"Pong" diambil dari nama populer tennis meja, yaitu Ping-Pong. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa "Pong" berasal dari satu-satunya suara yang dihasilkan oleh gim ini.

Pong tampil dengan dua dimensi sederhana yang menyimulasikan olahraga tennis meja. Pemain mengendalikan "bat" untuk memukul "bola," yang digerakkan secara vertikal. Permainan ini melibatkan dua pemain yang berada di sisi kiri dan kanan layar.

Kedua pemain ini akan memainkan "bola" yang bergerak di layar. Setiap pemain akan mendapatkan poin jika lawannya tidak bisa lagi mengembalikan "bola." Siapa yang pertama kali meraih angka 11 poin, maka ialah pemenang.

Di zaman sekarang, permainan ini masih bisa diunduh melalui aplikasi pada gawai Anda. Namun, tetap saja keseruannya tidak akan bisa menyaingi.

Ilustrasi tampilan video gim Pong (sumber: funstockretro.co.uk))
Ilustrasi tampilan video gim Pong (sumber: funstockretro.co.uk))
Sebabnya, gim yang pertama kali diluncurkan pada tanggal 28 November 1972 oleh perusahaan Atari, Inc. ini adalah fenomena baru dalam dunia gim arkade. Sebelumnya gim arcade hanya mengenal sistem mekanik kaku. Pong hadir sebagai gim pertama berbasis elektronik. 

Milenial bisa tertawa, tapi gim di zaman bapakmu kerennya tidak seperti yang kamu sangka. Milenial bisa saja tertawa, tapi gim di zaman bapakmu bawaannya lebih seru. Ingat ya, ini zaman bapakmu, dimana listrik saja masih langka saat itu.

Pong akhirnya muncul dalam versi konsol. Mendapat mainan konsol Atari untuk pertama kali, penulis senangnya minta ampun. Bukan hanya Pong, tapi juga beragam gim lainnya seperti Space Invaders, Donkey Kong, Tank, Pac-Man, dan masih banyak lagi, juga bisa dinikmati.

Gambar Konsol Atari (sumber: wikipedia.org)
Gambar Konsol Atari (sumber: wikipedia.org)
Gamer adalah istilah yang baru saja berkembang dalam satu dasawarsa terakhir. Dikutip dari Wikipedia, Gamer adalah;

"Orang yang memainkan permainan interaktif, terutama video game, permainan peran meja, dan permainan kartu berbasis keterampilan, dan yang biasanya bermain untuk jangka waktu yang lama."

Dengan istilah ini, tentu saja gamer ini tidak ada di zaman bapakmu. Perkaranya cukup sederhana, tidak ada internet. Tapi, tunggu dulu. Gamer itu hanyalah sebuah istilah.

Sepanjang bapakmu pernah bermain gim, maka dia adalah gamer. Namun, menjadi gamer di zaman bapakmu, tidak sama dengan gamer yang kamu pahami sekarang.

Gamer Zaman Bapakmu Lebih Disiplin

Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: remoteselector.com)
Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: remoteselector.com)

Kalau bukan hari libur, tidak bisa main. Eyang pandai menyembunyikan konsol yang bisa jadi "racun" malas belajar. Hanya bisa dimainkan di hari minggu pagi. Itu pun harus berebutan tipi dengan emak yang suka nonton Ria Jenaka.

Gamer Zaman Bapakmu Tidak Ribet

Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: forums.thesims.com)
Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: forums.thesims.com)
Hanya perlu colokan listrik. Tidak perlu panik karena jaringan yang mandet, tidak perlu mengisi ulang paket data, tidak perlu memori yang besar untuk disave. Pokoknya colok, langsung "on."

Gamer Zaman Bapakmu Tidak Dibully

Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: sites.google.com)
Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: sites.google.com)
Tujuan gim zaman dulu hanya bikin  senang. Tidak ada seri berlanjut-lanjut bak sinetron "Tersanjung." Tidak perlu juga takut dibully seantero jagat, karena hanya dirimu sendiri yang menikmati permainan, tidak masuk medsos.

Gamer Zaman Bapakmu Tidak Terbawa Mimpi

Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: aarp.org)
Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: aarp.org)

Tidak perlu pikirin cara menyelesaikan misi yang bikin kamu frustasi. Misinya hanya sebatas mata yang meredup. Tidak perlu "cheat" untuk jadi jagoan. Cukup banyak berlatih, kamu akan dipuja sang kembang desa.

Gamer Zaman Bapakmu Tidak Pakai Lama

Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: cerpin.com)
Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: cerpin.com)

Dengan harga 15.000 rupiah zaman dulu, tinggal masukkan kaset (cartridge) dan langsung masuk menu. Bapakmu tidak mengenal istilah "instal" seperti apa yang kamu pahami. Kata Eyang, "waktumu hanya sejam bermain gim." 

Gamer Zaman Bapakmu Tidak Perlu Beli Barang di Supermarket

Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: lifeline24.co.uk))
Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: lifeline24.co.uk))
Dulu kalau beli gim, sudah dapat isinya lengkap. Tidak perlu lagi beli tambahan ini-itu. Gim zaman now sudah berubah jadi supermarket. Mulai dari kosmetik hingga senjata. Istilah kerennya microtransaction. Jika Eyang tahu, enyahlah dirimu.

Gamer Zaman Bapakmu Tidak Main dengan Hantu

Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: newcybersenior.com)
Ilustrasi Gamer Zaman Bapakmu (sumber: newcybersenior.com)
Siapa yang mau main gim, datanglah ke rumah. Lebih enak rasanya ketemu langsung, daripada berbicara melalui mic. Gim zaman dulu tidak mengenal online. Bermain dengan seseorang yang tidak kita kenal, tiada bedanya dengan main dengan hantu.

Inilah 7 kelebihan menjadi gamer di zaman bapakmu.

Masih mau tertawa? Pikirkan dulu matang-matang, karena bapakmu tidak pernah pernah mengeluh.

Masih mau bilang jadul? Ingat ya, bapakmu itu selalu bahagia dengan segala keterbatasan yang ada. Termasuk membesarkanmu.

Referensi: 1 2 3 

SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun