"Dunia ini, panggung sandiwara."
Sepenggal lagu yang berjudul Panggung Sandiwara. Enak terdengar dalam alunan suara Ahmad Albar yang serak-serak basah. Memang begitu adanya, setidaknya di dunia politik. Tidak ada kawan, tidak ada lawan.
Negara kita ini memang penganut paham "populisme." Alias apa yang lagi populer, itulah yang dicontohi. Film-film Hollywood telah banyak memberikan ilham bagi sineas Indonesia. Pun halnya dengan para politikus negeri ini.
Terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat di usianya yang ke-78, melahirkan wacana akan kembalinya kaum 'old soldier.' Alias para pelaku lama yang berusia tua.Â
Adalah Refly Harun, yang mengunggah video di kanal Youtube miliknya dengan judul, "Bukan Tidak Mungkin 2024 JK dan Mega Nyapres Lagi!!!"
Refly menjelaskan bahwa Biden sebagai presiden AS, bisa saja membuka peluang bagi Jusuf Kalla (JK). Bukan hanya dari sisi usia yang dianggap sepantaran, tapi juga dari kedekatan dirinya dengan Joe Biden.
Sebenarnya hal ini bukanlah isu baru. Sebelumnya publik dunia dihebohkan dengan terpilihnya Mahathir Muhammad sebagai Perdana Menteri Malaysia di usianya yang ke-92 di tahun 2018.
"Mahathir Effect"Â ini lantas menggadang-gadangkan JK untuk maju sebagai Capres. Usia bukan penghalang. Namun, kendala yang terbesar justru datang dari kendaraan politik.
Namun, menurut Refly fenomena bola salju pada "Mahathir Effect" justru hal yang tidak bisa diabaikan. Terlepas dari dukungan partai politik atau tidak, JK tetap memiliki peluang.
Selain JK, Reflfy juga menuturkan kemungkinan mantan presiden Megawati Soekarnoputri. Alasannya sederhana saja, meski sama-sama berkepala 7, usia Megawati lebih muda dari JK. Pengamat politik ini juga mengamat sistem presidential threshold. Kekuatan yang dimiliki oleh PDIP tentu sangat bisa mengusung Mega.
"Memang Megawati dan JK tak pernah disebutkan sebaga calon presiden dalam survey, karena orang belum dan tidak membayangkan. Tapi fenomena Mahathir dan Joe Biden merangsang mereka untuk bertarung lagi," begitu tandas Refly.
Menurut penulis, jika berbicara pengamat politik, tidak jauh-jauh dari ramalan paranormal. Bukan bermaksud mengatakan para pengamat politik adalah manusia "tidak normal,"tetapi politik itu memang susah diprediksi, sobat!
Refly bisa saja menggunakan "Mahathir Effect" atau "Biden Effect" sebagai thesisnya terhadap capres 2024. Akan tetapi, ia lupa satu hal. Ramalan politik tertua di bumi Nusantara adalah "Joyoboyo Effect," yang selalu melantunkan "Satrio Piningit," sebagai tokoh presiden dari masa ke masa.
Penulis bukanlah ahli Joyoboyo. Namun, akan menarik untuk melihat peluang "Old Soldier" yang mungkin saja bisa menjadi salah satu dari Satrio Piningit.
Tulisan di bawah ini akan disertakan dengan hitungan Numerologi tentang Rasio Kesuksesan. Rasio ini hanya penanda kondisi batin seseorang yang diwakili oleh faktor eksternal dan internal.
Kondisi ini ditandai dengan keharmonisan antara tanggal lahir (takdir) dan nama (nasib) pada waktu tertentu. Sama sekali bukan ramalan untuk menjadi capres atau memenangi Pilpres 2024 nanti. Yuk, kita simak;
Jusuf Kalla (JK)
Sebagai politikus senior, JK sudah memiliki banyak pengalaman. Bukan hanya dalam pemerintahan, tetapi juga dari sisi jaringan politik yang luas, baik dalam maupun luar negeri.
Rasio Kesuksesan Numerologi 2024: 70.00 (Bagus)
**
Megawati Soekarno Putri (Mega)
Sebagai Ketua Umum Partai Indonesia Perjuangan (PDIP) yang tidak pernah absen dari 3 papan atas pemilihan legislatif Indonesia, Mega tentu memiliki kendaraan politik yang sangat kuat. Dalam dunia politik, ia bagaikan panglima perang di atas kendaraan baja.
Rasio Kesuksesan Numerologi 2024: 80.00 (Sangat Bagus)
**
Ma'ruf Amin
Kemunculan Ma'ruf Amin pada pemilihan presiden 2019, benar-benar menyuguhkan kisah bahwa Satrio Piningit itu ada. Meskipun hanya mengisi jabatan sebagai orang nomor 2 di negeri ini, kehadirannya benar-benar mengejutkan publik.
Rasio Kesuksesan Numerologi 2024: 55.00 (Rata-Rata)
**
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Sebagai presiden RI periode 2004-2014, tentunya SBY juga memiliki ambisi agar Partai Demokrat (PD) yang dipimpinnya dapat kembali berjaya. Mendorong putra mahkotanya, AHY, dilihat sebagai srategi yang masuk akal.
Satu pertanyaan, apakah SBY bisa maju lagi sebagai Wapres? Mungkin ini adalah ide gila penulis yang belum tahu aturan tertulisnya. Apakah dua kali menjabat presiden, masih memiliki peluang sebagai Wapres? Lagipula usianya juga sudah memasuki 73 tahun di 2024 nantinya. Sekali lagi, tidak mungkin! Namun, menarik untuk disimak.
Rasio Kesuksesan Numerologi 2024: 50.00 (Rata-Rata)
**
Joko Widodo
Satrio Piningit adalah figur yang tak pernah disangka. Malahan kadang, bikin heboh. Sebagian orang menganggap kehadiran Jokowi pada 2014 lalu sudah memenuhi persyaratan Satrio Piningit, yaitu tak disangka-sangka.
Menurut penulis, bukan tidak mungkin reputasi sebagai Satrio Piningit ini akan terus berlangsung, andaikan wacana perubahan ihwal masa jabatan presiden yang diusulkan menjadi tiga kali dengan durasi kepemimpinan total 15 tahun, dipenuhi.
Bukankah dalam politik setiap kemungkinan itu ada? Lantas, bagaimana dengan masalah usia? "Old Soldier" hanyalah istilah, sobat! Lagipula dalam politik apa pun bisa terjadi.
Rasio Kesuksesan Numerologi 2024? Tak usahlah engkau tahu!
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI