"Apakah saya cocok kongsi dengan teman?"
Jika kamu adalah peramal, mungkin pertanyaan ini akan muncul menempati urutan-urutan teratas.
Metafisika China Kuno memiliki cara yang unik dalam menyikapi pertanyaan ini. Filsafat keseimbangan Yin-yang dan Lima Elemen Wu-xing adalah metode yang digunakan untuk menilai kesesuaian dari dua entiti berbeda.
Konsep Yin-yang menjelaskan adanya dua kekuatan besar yang bertentangan, tetapi saling melengkapi untuk menciptakan sebuah keseimbangan besar. Bilamana dua orang dihadapkan, maka unsur Yin-yang harus bisa saling mengisi.
Sebaliknya, jika dua orang hanya memiliki salah satu unsur yang terlalu dominan, maka keharmonisan sulit dicapai karena tidak adanya keseimbangan.
Konsep Lima Elemen Wu-xing pada dasarnya menjelaskan bahwa setiap hal di dunia ini memiliki salah satu dari lima unsur, yaitu Logam, Kayu, Air, Api, dan Tanah
Mereka yang dikatakan sesuai apabila unsur lima elemen Wu-xing saling mendukung. Sebagai contoh, unsur air akan mendukung kayu. Filsafat ini dengan melihat kenyataan alam bahwa tumbuhan memerlukan air.
Sebaliknya, jika dua unsur yang saling mengontrol hadir, maka harmonisasi akan terjadi dengan cara yang berbeda. Air dan api adalah elemen yang berlawanan. Kehadiran dua elemen ini akan menimbulkan pertentangan. Namun, pada saat diperlukan, kedua unsur ini bisa saja saling membantu.
**
Cabang dari ilmu metafisika china kuno ini disebut dengan Hasta Aksara (Ba-zhe) yang dikhususkan untuk membaca takdir dan nasib seseorang. Disebutkan bahwa setiap orang terdiri dari 4 elemen takdir dan 4 elemen nasib. Elemen tersebut bisa berasal dari pilihan Lima Elemen Wuxing yang ada, tergantung dari tanggal lahir.
Pun halnya bagi dua orang yang hidup berpasangan. Apakah mereka akan menjadi jodoh yang harmonis, semua tergantung dari unsur elemen pada struktur Ba-zhe mereka.
**
Nah, hubungan antara dua sahabat sebenarnya memiliki filosofis yang sama dengan pasangan suami istri. Bedanya, mereka hanya tidak tidur seranjang saja.
Dalam kehidupan, kita tidak saja memerlukan suami atau istri sebagai partner kehidupan. Kehadiran para sahabat bisa melengkapi kekurangan diri kita. Tidak heran jika ada beberapa orang yang lebih senang berkumpul dengan teman-temannya dibandingkan dengan pasangan resminya.
Para sahabat biasanya akan terbentuk dalam 'geng' yang sama untuk menyatukan identitas mereka. Lebih jauh lagi, mereka akan membentuk komunitas atas dasar ketertarikan yang sama, atau organisasi resmi untuk menyatukan visi misi mereka.
Tidak jarang pertemanan akan terikat lebih jauh lagi dengan membentuk bisnis atau usaha perkongsian. Bukankah akan indah terasa jika dua sahabat dapat membentuk sebuah usaha perkongsian? Mendulang rupiah bersama dan menjadi terkenal, bentuk perwujudan hubungan sejati yang positif.
Di sinilah letak permasalahannya. Meskipun tidak semuanya, tetapi banyak pertemanan yang kemudian buyar setelah mereka berkongsi usaha. Ternyata kawan sebagai sahabat akan terasa berbeda degan kawan sebagai partner usaha.
Lantas bagaimana harus menyikapi?
Berdasarkan pengalaman sebagai Numerolog, penulis akan memberikan 5 tips bagaimana jika anda ingin berkongsi dengan sahabat.
Pertama, memiliki visi dan misi yang sama
Visi dan misi adalah tujuan yang ingin dicapai. Bukan hobi yang sewaktu-waktu bisa lenyap tertelan bumi. Jika anda ingin membangun sebuah perkongsian atas dasar hobi, maka sebaiknya dilupakan.
Visi dan misi adalah berat sama dipikul, enteng sama dijinjing. Keuntungan perusahaan tentu bisa dinikmati bersama, tetapi apakah Anda sudah siap jika bisnis berjalan tidak sesuai harapan?
Kedua, kemampuan untuk menjalankan usaha
Bisnis jangka panjang perlu keseriusan dari hanya sekedar hobi. Apakah pemegang saham dan pihak yang terlibat memiliki kemampuan untuk menjalankan usaha?
Bagaimana degan pembagian tugas? Apakah sudah ada tupoksinya? Apakah yang diberikan tugas sudah memiliki kemampuan terkait? Jika harus menggunakan tenaga professional, apakah bisa dipercaya?
Ketiga, memiliki keterbukaan
Sebagai sahabat, kadang kita tidak memperhatikan keburukan dari sahabat. Suasana ceria membuat kita menyepelekan hal-hal kecil. Namun, semua akan berbeda jika kita sudah berkecimpung dalam sebuah perusahaan.
Berani jujur terhadap kemampuan dan berani mengakui kelemahan adalah hal yang penting. Jangan membiarkan ambisi membutakan mata, sehingga kelemahan-kelemahan kecil akan menjadi masalah besar nantinya.
Keempat, membuat perjanjian
Jika tidak ingin persahabatan rusak, maka buatlah perjanjian. Jika perlu tertulis dan dinotarilkan. Isinya bisa apa saja, mulai dari hal besar seperti pembagian saham, pola dividen, hingga kepada pembagian tugas. Berbicara hal buruk di depan jauh lebih bagus daripada nantinya terpuruk.
Kelima, jauhkan pengaruh keluarga dari usaha
Kesalahan yang sering penulis temui adalah sebuah perkongsian seringkali melibatkan campur tangan dari pihak keluarga. Istri para pemegang saham akan berkecimpung di sana. Maksudnya hanya mengontrol, tetapi lama kelamaan akan menjadi kacau.
Membuat sebuah perusahaan yang baik adalah mengutamakan profesionalisme. Apa pun harus berdasarkan aturan tanpa campur tangan pihak ketiga.
Lantas bagaimana Numerologi menyikapi hal ini?
Dalam teori Numerologi, ada teknik yang hampir mirip dengan ilmu Ba-zhe. Kesesuaian dua orang yang berbeda dianalisis melalui Struktur Numerologinya.
Struktur Numerologi seseorang dipengaruhi oleh dua unsur penting, yaitu:
Tanggal lahir yang mewakili Takdir yang tidak bisa berubah, atau hal yang sudah dilewati.
Nama mewakili Nasib. Nama bisa berubah, begitu pula nasib. Sepanjang ada perubahan sikap, maka nasib bukan sesuatu yang pasti.
Penulis tidak akan membahas lebih jauh mengenai bagaimana cara menganalisis kesesuaian Struktur Numerologi. Intinya adalah setiap orang pasti memiliki 4 set angka yang berasal dari penggabungan Takdir (tanggal lahir) dan Nasib (nama)
Secara umum pada tulisan ini, penulis akan menjelaskan lebih jauh apa yang dimasudkan dengan adanya kesesuaian dan ketidaksesuaian.
Pertama, Bilamana ada angka yang saling mendukung
Sebagai contoh motivasi si A mendukung kemampuan si B. Atau Kemampuan si C mendukung tujuan hidup si D, dan lain sebagainya;
Pemahamannya: Kesesuaian akan terjadi bagi mereka yang bisa mendukung satu sama lain. Tidak ada yang lebih tinggi atau rendah. Yang ada adalah adanya sifat yang tepo seliro dan tidak segan untuk saling membantu.
Kedua, Bilamana angka yang muncul harmonis dengan angka lainnya
Sebagai contoh kemampuan si E adalah angka 4 yang mewakili perencanaan, sementara si F adalah angka 1 yang hebat dalam eksekusi.
Pemahamannya:Â Kesesuaian akan terjadi bagi mereka yang bisa saling mengisi. Apa yang menjadi kekurangan, itulah yang menjadi kelebihan dari pasangannya. Tidak ada manusia yang sempurna. Kelebihan dari pasangan diharapkan bisa menjadi kekuatan.
Ketiga, Bilamana ada angka yang terlalu dominan
Sebagai contoh, si G dan H sama-sama memiliki angka 5 pada garis takdirnya. Angka 5 mewakili energi perubahan, kebebasan, dan keragaman.
Pemahamannya:Â Jika si G dan H sama-sama penganut paham kebebasan, maka tidak ada energi lainnya yang mampu menahan keinginan mereka untuk selalu merasa bebas. Energi ini menjadi terlalu berat, karena tidak ada unsur penyeimbang.
Keempat, Bilamana ada angka yang konflik
Sebagai contoh si I memiliki angka 1 yang menonjol dengan sifatnya yang hanya percaya pada diri sendiri. Sementara si J memiliki angka 2 yang lebih mengutamakan pertimbangan banyak orang dalam mengambil tindakan.
Pemahamannya: Sifat dasar dari dua karakter yang berbeda bisa saja saling mendukung, sepanjang konflik berhasil diredam. Namun, jika saling mengutamakan ego masing-masing, maka tiada lain kecuali pertengkaran.
**
Dari keempat contoh sederhana analisis Numerologi ini, kita dapat melihat bahwa pada dasarnya angka mewakili sifat manusia. Akan disebutkan harmonis jika bisa saling mengisi dan mendukung.
Sementara akan menjadi konflik jika setiap insan mengutamakan ego dan tidak mau mengalah.
Jadi, jika Anda kembali bertanya, apakah cocok berkongsi dengan sahabat? Maka sebagai kesimpulan, penulis akan hanya memberikan satu pendapat saja.
Lupakan pertemanan jika Anda sudah berkongsi
Teman sebagai sahabat disikapi dengan nurani, sementara sahabat sebagai teman kongsi harus menggunakan naluri. Berkumpul bersama tanpa adanya tujuan pasti akan terasa berbeda dengan menuju sebuah tujuan pasti.
Bukan berarti jika sudah menjadi teman kongsi, lantas persahabatan akan hilang pergi. Namun, pertemanan yang sudah didasari oleh perkongsian adalah hubungan yang sudah digerakkan oleh profesionalitas dan aktualitas.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H