Pada dasarnya setiap orang ingin dikenal sesuai dengan keyakinan dan perasaan mereka. Sehingga jika Ramalan Swadaya adalah sebuah bentuk harapan terhadap verifikasi diri, maka tentu usaha untuk mewujudkannya akan menjadi semakin nyata.
Ramalan Swadaya bisa berasal dari diri sendiri, namun bisa juga berasal dari seseorang yang dianggap memiliki tolak ukur (milestone) untuk berperilaku dalam masyarakat.
Baca juga:Â Ramalan Swawujud, Sikap Rasialis Berawal dari Keinginan Suami Berselingkuh
Dua teori di atas kemudian mendukung mengapa citra paranormal yang unik, sering dijadikan sebagai perwujudan wangsit dari dunia lain. Hal yang sama juga berlaku pada pemuka agama yang dianggap religi. Namun, tentunya dari dua sudut pandang yang berbeda.
Jadi jelas, bahwa ramalan adalah suatu keharusan bagi banyak orang untuk memenuhi hasrat yang sudah terpatri dari dalam dirinya. Ia semacam obat perangsang untuk meningkatkan syahwat alami.
**
Paranormal juga manusia, ia pun bisa melakukan kesalahan. Penulis tidak bermaksud untuk membela atau mencerca Mba You. Akan tetapi, sudah seharusnya kita mawas diri.
Menurut penulis, ramalan sebaiknya hanya perlu ditanggapi dengan dua sikap. Sebagai instropeksi atau komedi. Jika benar-benar serius, janganlah menjadi polemik. Apalagi sampai menimbulkan kegaduhan.
**
Dalam Numerologi, diri kita terdiri dari dua kekuatan besar yang saling mendukung. Takdir dari Langit dan Usaha di Bumi. Takdir dilambangkan dengan tanggal lahir yang tidak bisa dirubah, sementara nama mewakili nasib yang masih bisa berubah dengan pelbagai usaha.
Singkatnya demikian; Jokowi bisa saja tidak ditakdirkan sebagai Presiden RI, namun nasib berkata lain dengan banyaknya variabel perubahan di bumi Indonesia.