Bantuan dana bencana alam juga tidak terlepas dari sasaran para koruptor. Pemerintah sudah melakukan langkah yang terbaik, meskipun belum dianggap maksimal untuk menghukum para koruptor di negeri ini.
Dengan demikian, janganlah jadikan alasan karena takut dikorupsi hingga bantuan tidak jadi diberikan. Sepanjang kehendak kita baik, maka biarkanlah sang koruptor yang menanggung dosanya.
Bantuan dalam Bentuk Barang
Sebagian masyarakat mengumpulkan bantuan dalam bentuk barang. Pertimbangan utamanya adalah barang-barang tersebut bisa langsung digunakan. Sebabnya bencana alam biasanya tidak menyisakan apa-apa.
Barang utama yang paling dibutuhkan biasanya adalah; sembako, pakaian layak pakai, makanan siap santap, air bersih, keperluan bayi, tenda, selimut, dan obat-obatan.
Cara penyaluran biasanya melalui organisasi yang memiliki akses. Di grup whatsapp penulis, sudah banyak foto-foto aktivitas yang siap berangkat ke Sulawesi Barat untuk menyalurkan bantuan.
Tentu persiapan yang matang juga dibutuhkan. Bukanlah perkara mudah untuk melakukan perjalanan panjang dan berbahaya ke daerah tujuan gempa. Ancaman bencana susulan hingga penjarahan adalah hal yang sangat mungkin terjadi Â
Di Amerika Serikat, bantuan swadaya masyarakat dalam bentuk aksi keterlibatan langsung ini sangat diperketat. Hanya organisasi resmi kemasyarakatan pemegang izin saja yang bisa melakukannya. Itu pun melalui koordinasi dengan pihak pemerintah yang sangat intens.
Penyaluran Bantuan Non-tunai yang Tepat
Jika Anda sudah menemukan lembaga yang tepat untuk menyalurkan bantuan non-tunai, maka pastikan menyediakan barang yang dibutuhkan di lokasi bencana. Bisa saja barang yang sudah dikumpulkan akhirnya menjadi mubasir.
Julia Brooks, peneliti dari Harvard Humanitarian Initiative pernah menulis pada laman The Conversation. Ia berkata bahwa banyaknya barang tidak tepat bahkan tidak berguna yang dikirimkan ke area tedampak bencana.
Selain itu, sebuah studi yang dipimpin oleh Joze Holquin-Veras, seorang pakar logistik kemanusiaan, menemukan ada sekitar 50 hingga 70 persen barang yang dikirimkan seharusnya tak dilakukan.