Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pria dan Wanita, yang Manakah Lebih Banyak di Dunia Ini?

14 Januari 2021   07:07 Diperbarui: 14 Januari 2021   07:22 2844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jumlah penduduk pria dan wanita (sumber: worldatlas.com)

Sebuah pesan dari seorang sahabat yang sudah lama tinggal di luar negeri, menyinggung budaya poligami di negara tempat ia menetap sekarang. Iseng, ia pernah bertanya kepada partner bisnisnya;

"Mengapa orang di sini memiliki istri lebih dari satu?" Tanya sahabat.

"Karena jumlah pria di dunia lebih banyak daripada wanita," demikian jawaban entengnya.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk mendukung atau menentang poligami. Namun, sebuah pertanyaan yang menggelitik sejak dahulu kala. Betulkah bahwa jumlah wanita di seluruh dunia lebih banyak dari pria?

Pertama, di zaman sekarang, tidak terlalu masalah lagi apakah seorang anak berkelamin pria atau wanita. Namun, kasus ini tentu berbeda-beda bagi setiap keluarga, budaya, dan negara.

Ada pasutri yang mendambakan jenis kelamin tertentu, karena memang mereka belum memilikinya. Ada pula yang masih condong pada bayi pria atau wanita, karena masalah preferensi, budaya, atau pengaruh keluarga.

Akan tetapi, hal yang mengatakan bahwa seseorang dapat menentukan jenis kelamin, melalui beberapa cara, seperti waktu persenggamaan, metode hubungan seksual, atau memakan makanan tertentu selama masa kehamilan, semuanya hanyalah mitos semata.

Hingga kini dunia kedokteran belum bisa menentukan bagaimana caranya menentukan jenis kelamin yang diinginkan dari sang bayi. Kalaupun ada jenis kelamin yang lebih banyak dari yang lainnya, maka itu murni hanyalah kebetulan.

Dengan demikian, apakah mitos tentang jumlah wanita lebih banyak dari jumlah lelaki masih valid? Mari kita cek faktanya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh PBB tahun 2015, ternyata jumlah lelaki lebih banyak dibandingkan dengan wanita. Perbandingannya adalah ada 101 pria pada setiap 100 perempuan di dunia. Dengan kata lain, ada sekitar 50 juta lelaki lebih banyak dari wanita. (today.line.me)

Namun demikian, kondisi ini bervariasi pada setiap negara. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Direktorat Jederal Kependudukan dan Pengcatatan Sipil (Dukcapil), hingga semester I 2020, penduduk lelaki lebih besar dari wanita.

Sementara di beberapa negara, kondisi ini justru terbalik. Minimal ada 4 negara di dunia yang jumlah kaum hawanya lebih banyak. Negara tersebut adalah, Latvia, Lithuania, Ukraina, dan Armenia. (liputan6.com)

Dalam Kasus Indonesia sendiri, masih dari data dukcapil, ternyata ada beberapa provinsi yang juga menunjukkan jumlah penduduk wanitanya lebih banyak dari pria. Provinsi itu antara lain adalah; Daerah Istimewa Yogyakarta (39.584 jiwa lebih banyak), Nusa Tenggara Barat (4.632), Sulawesi Selatan (58.663), dan Jawa Timur (31.531).

Jelas, sampai di sini pertanyaan mengenai jenis kelamin mana yang lebih banyak menguasai dunia nantinya, masih merupakan pernyataan abu-abu. Tidak ada yang bisa menjelaskannya secara ilmiah.

Akan tetapi, ada bagusnya juga untuk melihat kenyataan mengapa sebuah negara memiliki kondisi yang berbeda terhadap jumlah pria dan wanita.

Memang secara teknologi, para saintis belum bisa menemukan alat yang dapat menyetel kelamin bayi sesuai dengan keinginan para orangtua. Namun, tidak banyak diketahui, peluang kelahiran bayi lelaki ternyata lebih tinggi dibandingkan wanita. Hal ini disebabkan karena kromosom Y (laki-laki) bertemu pertama kali dengan kromosom X pada saat proses pembuahan.

Walaupun demikian, banyak faktor yang menjadi pertimbangan sepanjang perjalanan hidup. Konon bayi laki-laki lebih rentan keguguran dan juga mudah terserang penyakit dibanding bayi perempuan. Sebab sistem imun bayi perempuan ternyata lebih kuat.

Pada saat dewasa, tekanan hidup yang lebih kuat membuat para lelaki lebih rentan terhadap depresi. Dari sisi psikologis, mencari nafkah, mengambil resiko, hingga ikut berperang menjadi deretan faktor harapan hidup yang lebih singkat bagi kaum adam.

Akan tetapi selain faktor kesehatan dan psikologis, ada juga faktor yang berasal dari sosial budaya;

Negara di Asia Timur, khususnya China dan India, memiliki bayi laki-laki sangatlah berharga. Sebabnya lelaki diyakini sebagai garis pembawa keturunan. Di Arab Saudi, jumlah penduduk lelaki bahkan hampir tiga kali lipat dari wanita.

Faktor demografis juga mempengaruhi komposisi ini. Negara yang dulunya terlibat konflik, kemungkinan besar memiliki jumlah penduduk wanita yang lebih banyak seperti pada 4 negara yang telah contohkan di atas.

Negara yang terbuka dan menjadi tempat tujuan pekerja asing, seperti UEA, kemungkinan memiliki jumlah penduduk lelaki yang jauh lebih banyak akibat migrasi. Lain halnya dengan negara miskin yang banyak mengimpor tenaga kerja lelaki, seperti Bangladesh. Jumlah penduduk wanita kemungkinan lebih sedikit. Dengan demikian, terhadap komposisi jenis kelamin ini, hanya data dan statistik yang bisa menentukannya. 

Namun, ada yang menarik dari data Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS).

Meskipun saat ini jumlah penduduk lelaki masih lebih banyak di Indonesia, diprediksikan pada tahun 2032 nanti, jumlah wanita akan melampaui sebanyak 21.000 jiwa.

Bukannya tanpa alasan. Dirjen Dukcapil Zudah Arif Fakrulloh mengatakan bahwa;

"Berdasarkan jenis kelamin, persentase kenaikan per tahun penduduk perempuan lebih besar daripada kenaikan jumlah laki-laki. Kenaikan jumlah penduduk rata-rata per tahun sebesar 0,88 persen," pada Kamis 13/08. (cnn indonesia).

Pada tahun 2045 nanti, jumlah ini akan meningkat dengan perbedaan sebesar 1,45 juta jiwa, dan puncaknya akan terjadi pada tahun 2062 nanti, di saat penduduk Indonesia akan mencapai 324,76 juta nantinya.  

Menarik untuk menyimak fenomena ini. Apakah mengartikan sesuatu? Mungkin tidak juga, sebab tidak ada yang bisa menentukan siapakah yang akan lahir di dunia ini, pria ataupun wanita. Jadi tidak usah diperdebatkan lagi.

Namun, satu hal yang pasti. Keseimbangan alam akan terjadi dan para jomlo tidak akan kehabisan stok, sepanjang tidak ada lelaki yang merasa masih "single."

Referensi: 1 2 3 4 5

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun