Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

5 Tahapan Cinta bagi Jomlo yang Masih Blo'ong dan Doyan Bo'ong

7 Januari 2021   19:15 Diperbarui: 7 Januari 2021   19:27 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: znews.id)

Tahu tidak mengapa dirimu masih menjomlo hingga sekarang? Kemungkinannya hanya dua. Sedang tidak mau atau tidak ada yang mau. Kalau dibilang belum berjodoh, itu mah bo'ong.

Setiap perjodohan dimulai dari rasa jatuh cinta. Jika cinta bersemi, tai kucing pun rasa coklat. Itu yang diucapkan almarhum Gombloh. Sayangnya sekarang tai kucing pun tidak banyak lagi beredar di jalan.

Yang paling parah lagi seandainya kamu tidak sadar jika sedang jatuh cinta. Entah apa yang merasukimu? Kehilangan indra sensi ataukah hati dari besi? Tulisan ini dipersembahkan kepada kamu, duhai jomlo yang tak laku-laku.

Konon kabarnya pria dan wanita memiliki proses yang berbeda pada saat jatuh cinta. Faktor DNA, hormon, budaya, serta cara kerja otak yang membuat kedua mahluk ini bisa saja merasakan perbedaan.

Cinta memang adalah masalah yang pelik. Para ahli psikologi hingga biologi pun pasti akan setuju dengan para pujangga bahwa cinta sangat susah dilukiskan. Namun, cinta adalah sebuah pengalaman dahsyat yang mampu mengubah hidup seseorang dalam sekejap.

Cobalah renungkan sejenak, pernahkah kamu mengalami hal seperti itu? Apapun jawabanmu, berikut adalah 5 tahapan jatuh cinta yang sudah diriset melalui ilmu psikologi, biologi, sosiologi, kiramonologi, hingga kelirumologi.

Tahap Pertama. Ketertarikan;

Pada tahapan ini, kamu akan tertarik dengan seseorang. Apakah dari wajah, bentuk fisiknya, penampilan secara umum, atau dari perilaku. Pria lebih dangkal dari hal ketertarikan. Meskipun demikian, setiap orang pasti akan memilki defenisinya sendiri terhadap fisik yang menarik. Ada yang melihat wajah, kaki, atau senyuman.

Sementara wanita memang juga menyukai bentuk fisik yang menawan. Namun, mereka akan lebih cepat terdistraksi dengan penampilan tambahan lainnya, seperti gaya berbicara, perilaku, atau gerakan tubuh.

Tahap pertama menandakan ada ketertarikan, artinya cinta sudah mulai bersemi.

Tahap Kedua. Pedekate;

Sedikit lebih jauh. Di antara beberapa wanita yang ia temui, biasanya seorang pria akan mengajak satu orang untuk berkenalan. Entah hanya sekedar mengajaknya berbicara atau mencari info yang lebih jauh. Istilah kerennya PDKT.

Sementara wanita yang tidak seagresif lelaki, pada umumnya hanya pasif dan mencoba menarik perhatian saja. Lirikan mata dan gerakan tubuh menandakan hal berbeda jika ia sudah memasuki tahap kedua ini.

Satu hal yang harus diingat, lelaki memiliki insting predator. PDKT menimbulkan gairah cintanya. Jika ia tidak berhasil dengan seorang wanita maka ada kemungkinan ia akan beralih ke wanita lain.

Tahap Ketiga. Limerence;

Para ahli menyebut fase ini sebagai "limerence," alias tergila-gila. Sebabnya tiga senyawa neurotransmitter, norepinefrin, dan phenylethylamine akan mengucuri otak. Itulah sebabnya chattingan sampai larut malam tanpa henti, tidak bisa tidur, hingga bengong tanpa alasan bisa terjadi pada fase ketiga ini.

Menariknya senyawa ini hanya akan bereaksi pada orang-orang tertentu saja. Menurut peneliti John Gottman, "tidak semua orang bisa memicu otak anda untuk memproduksi senyawa ini." Konon hanya orang-orang tertentu saja, dan tentunya ia adalah sang pujangga hati.

Menurut psikolog, tahapan ini adalah salah satu yang terpenting dalam jatuh cinta. Proses ini akan membuat aku dan kau saling terikat. Pada fase ini cara pandang kita terhadap si dia akan berubah. Ia bagaikan figur yang sempurna, meskipun hanya untuk beberapa saat. Singkatnya, prinsip yang harus dijalani adalah "Cinta itu Buta."

Tahap Keempat. Dorongan Seksual;

Dr. Helen Fisher, seorang antropolog biologis dari Rutgers University, AS, menjelaskan kalau jatuh cinta juga melibatkan produksi hormon testosteron pada lelaki dan estrogen pada tubuh wanita. Istilah kerennya adalah nafsu birahi.

Saat berada dalam proses ini, zat kimia dalam otak akan memerintahkan diri mencari pasangan untuk kawin dan berkembang biak. Selama tidak ada halangan disabilitas seksual, pada tahapan ini manusia akan cenderung menjadi 'gatal,' tentunya dengan batasan diri dan norma sosial yang berlaku.

Ajakan makan malam berdua, nonton, ataupun hanya sekedar bertemu, ditenggarai akibat dorongan hormon seksual dalam diri kita. Akhir-akhirnya, sentuhan tangan hingga ciuman akan menandai keberhasilan kerja hormon ini. Jangan sampai kebablasan.

Tahap Kelima. Jadian;

Fase ini adalah fase yang menandakan dua hati menjadi satu. Dua insan akan terikat pada level terdalam dari cinta. Pada fase ini hormon pelukan (okistosin) dan hormon monogami (vasoprasin) akan menguasai otak. Efeknya, otak akan terasa ringan, sikap lebih rileks, tenang, hingga bahagia.

Itulah sebabnya mengapa orang yang barusan 'jadian,' akan merasa tenang jika berada di sampingnya. Dalam beberapa spesies hewan, tahapan ini ditandai dengan membuat "wilayah bersama." Atau jika diterjemahkan dalam versi manusia adalah membangun tempat bersama, alias terikat dalam sebuah ikatan pernikahan.

Tahap Pertama-Tahap Kelima. Proses Internalisasi;

Bapak psikoanalisis dunia, Sigmund Freud menyebutkan bahwa proses internalisasi dalam proses jatuh cinta memainkan peranan yang sangat penting. Ia menyebutkan bahwa proses ini berhubungan dengan memasukkan orang lain ke dalam pikiran kita. Memiliki hak dan level kepentingan yang sama.

Internalisasi adalah bagian yang sangat kuat dari cinta yang romantis. Ia akan membuat penggabungan nilai, pikiran, tindakan, perilaku, hingga kepercayaan di antara dua insan.

Melalui proses internalisasi, dua orang yang berbeda akan menyatu menjadi dalam sebuah gagasan yang meliputi gairah, harapan, dan impian. Bersamanya segala halangan dan rintangan akan menjadi mudah dilalui.

Bagi jomlo yang masih blo'ong janganlah buru-buru mencari jodohmu. Tahapan 1 hingga 5 bisa saja dilalui dengan baik, namun inti dari perjodohan adalah proses internalisasi yang merupakan penggabungan dari dua jiwa menjadi satu.

Sebaliknya, jika kamu sudah menemukan kekasih hati, janganlah suka bo'ong. Perjodohan adalah awal dari cinta sejati yang bukan hanya melibatkan dua insan saja. Namun, juga kepada semua hal yang dimiliki bersama, termasuk kejujuran.

Referensi: 1 2 3 

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun