**
Kisah inspirasi dari kelima lansia ini memberikan sebuah kesadaran bahwa usia bukanlah halangan untuk berkarya. Penuaan memang menimbulkan keterbatasan. Masalah Kesehatan fisik yang berhubungan dengan semakin melemahnya otot, tulang, dan kekuatan panca indra, membuat mobilitas menjadi sangat terbatas.
Sayangnya, masalah ini tidak disikapi secara bijaksana di masyarakat. Banyak stigma yang beredar, membuat lansia yang seharusnya masih bisa berkarya ini menjadi tidak lagi berdaya.
Masalah keterbatasan fisik memang menjadi sumber penyebab, tetapi pikiran dari para kawula muda yang tidak mau repot membuat para lansia seolah-olah tersingkirkan.
Yang lebih parah lagi adalah masalah pelecehan. Diperkirakan antara 9 persen orang lanut usia telah mengalami pelecehan verbal, fisik, dan finansial. Mereka diabaikan oleh kerabat dan anak-anak mereka. Bahkan dalam beberapa kasus serius dapat meningkatkan peluang untuk meninggal. (ayojakarta.com).
Satu kenyataan pasti yang sering terlupakan adalah bahwa semua orang akan tua pada akhirnya. Dengan merenungkan hal yang sederhana ini, sudah saatnya kita mulai berpikir untuk tidak lagi menganggap para lansia sebagai mahluk yang tidak berguna.
Ingatlah apa yang ditanam, ia akan dituai juga. Hormatilah para lansia sebagaimana Anda menghormati orangtuamu. Hargailah mereka sebagaimana Anda menghargai dirimu sendiri.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI