Bagi minoritas yang merasa diperlakukan semena-mena, akan membentuk semacam perilaku untuk bertahan. Merasa tidak diterima oleh kelompok mayoritas, mereka kemudian membentuk kelompok kecil dengan asumsi yang sama seperti apa yang diyakini oleh mayoritas. Â
Siklus Ramalan Swawujud
Pada dasarnya Ramalan Swawujud dapat memberikan pengaruh baik dan buruk terhadap diri seseorang. Kita akan cenderung berpikir, bertindak, dan bersikap berdasarkan apa yang kita yakini, terlepas dari apakah itu benar atau salah.
Secara bersamaan, aksi yang timbul dari keyakinan kita akan menimbulkan frekuensi yang sama bagi orang lain. Sikap balasan atau reaksi yang muncul dari orang lain, kemudian ditanggapi oleh diri kita dengan sebuah kebenaran.
Jika Ramalan Swawujud memberikan efek yang positif, maka seharusnya hal ini tidak menjadi sebuah masalah. Sayangnya, Ramalan Swawujud selalu mengerucut kepada rasa curiga, sikap pesimis, dan perasaan sok tahu yang berlebihan.
Dalam masyarakat proses ini akan terus berputar-putar, sehingga menimbulkan efek bola salju yang besar. (lihat gambar)
Bagan Ramalan Swawujud mengungkapkan empat proses yang berkesinambungan;
Pertama, kita berlabuh pada sebuah atau sederet keyakinan diri.
Kedua, Keyakinan ini mempengaruhi aksi kita kepada orang lain.
Ketiga, seluruh aksi yang muncul menimbulkan reaksi yang sama dari orang lain yang menerima perlakuan.  Â
Keempat, reaksi yang muncul berubah menjadi stimulus yang mengkonfirmasi keyakinan kita.
Dengan demikian, kita dapat melihat bagaimana sebuah keyakinan dalam diri dapat berubah menjadi sebuah hal yang sangat besar, bukan bagi diri kita sendiri saja, namun juga terhadap orang lain dan masyarakat luas.