Hari ini aku mendapat follower baru Instagram dari sebuah akun yang bernama L***_numerology. Senang rasanya mendapatkan tambahan seorang sahabat yang juga berkiprah di bidang Numerologi.
Memang sih, ilmu yang masih jarang ini sangat membutuhkan kehadiran teman-teman yang memiliki minat yang sama. Tujuannya tiada lain agar sebuah pemikiran yang sama dapat menambah wawasan baru bagi perkembangan minat Numerologi di Indonesia.
Sebagai contoh, di Amerika sudah ada American Numerologist Association. Aku sudah mencoba mendaftar di sana, namun mungkin karena bukan warga negara Amerika, jadi dicuekin.
Sebagai Numerolog Pertama di Indonesia, hingga kini saya merasa seperti seorang lone ranger. Naik kuda di tengah malam dan hanya berteman dengan semilir angin dingin mencekam. Tiada teman lain yang bisa diajak berdiskusi.
Jadi sekalian saja ya, jika kamu adalah seorang Numerolog dan kebetulan membaca tulisan ini, silahkan meninggalkan pesan pada fitur private chat di Kompasiana, atau bisa juga pada kolom komentar.
Sebenarnya Numerologi di Indonesia bukanlah sesuatu yang terasa asing. Setahu saya ada dua partai besar yang mengaku dirinya sebagai ahli angka, meskipun tidak memasang embel-embel Numerologi.
Yang pertama adalah mereka yang berasal dari ilmu almarhum Master Arkand Bodhana Zeshaprajna, yang pernah viral dengan pernyataanya di tahun 2014 bahwa "Indonesia akan hancur jika tidak segera mengganti nama menjadi Nusantara."Â Atas analisis ini, saya sudah pernah menerbitkan sebuah artikel bantahan di Kompasiana.
Baca juga: Tahun 2020: Indonesia Akan Hancur Jika Tidak Mengubah Nama Menjadi Nusantara.
Arkand adalah seorang Doktor lulusan Univeristy of Metaphysics International, Los Angeles. Sebelumnya ia mengenal ilmu angka dari seorang mahaguru India yang bernama Shrii Shrii Anandamurti. Ia memberikan nama Manutiras bagi ilmu angkanya yang terkenal dengan perhitungan 33 kode parameter berdasarkan energi nama, tanggal lahir, dan rentan waktu berjalan.
Saya tidak terlalu mengenal murid Master Arkand, jadi tidak terlalu membahasnya di sini.
Segitiga PON ini aplikasinya sangat sederhana. Cukup memasukkan tanggal lahir pada segitiga terbalik dengan perhitungan penjumlahan Pythagoras yang menghasilkan angka 1 sd 9 saja.
Angka-angka yang dihasilkan kemudian membentuk pola yang terdiri dari angka-angka. Nah, pola ini kemudian dibaca dan mampu menganalisis karakter dirimu beserta potensi kejadian yang akan kamu alami.
Di Indonesia, ada ratusan atau mungkin ribuan orang yang sudah pernah mengikuti seminar atau workshop PON yang getol diadakan pada periode 2012 hingga 2016. Saya yang belajar langsung dari Master Oliver di Malaysia, termasuk dalam grup yang mengatur road show beliau di berbagai kota di Indonesia.
Dalam perjalanan sebagi guru dan sahabat, saya banyak belajar dari beliau. Terlepas dari sikapnya yang nyeleneh layaknya seorang guru besar metafisika, beliau adalah seorang yang sangat terbuka dan memiliki keinginan besar untuk berbagi ilmu The Power of Number hingga ke seluruh dunia.
Beliau sendiri pernah mengajarkan diriku secara khusus beberapa ilmu yang belum pernah diajarkan secara umum. Ia bahkan mendorong agar diriku bisa menjadi seorang guru yang mengajarkan teori PON di Indonesia.
Namun bagi saya sih, selama Master Oliver masih hidup, maka hanya ialah yang pantas mengajarkan ilmu ini. Saya sendiri lebih memilih untuk memperdalam ilmu Numerologi yang lebih luas. Kisah perjalananku berkenalan dengan Numerologi dan akhirnya meraih rekor MURI, dapat dibaca pada artikel ini;
Baca juga: Perkenalanku dengan Numerologi yang Membuatku Meraih Gelar MURI
Kini para murid tersebar di seluruh Indonesia. Ada yang hanya sekedar memahami ilmu ini untuk keperluan pribadi semata. Ada juga yang menggunakannya untuk keperluan pekerjaan, namun ada juga yang mendalaminya untuk kepentingan komersial sebagai konsultan atau guru Numerologi.
Master Oliver sendiri tidak pernah melarang muridnya untuk mengajar ilmu PON. Namun di sinilah letak permasalahannya. Kini para murid yang sudah hebat, banyak yang berubah menjadi Durjana!
Kita kembali kepada si L***_Numerology yang barus saja menjadi followerku. Feeds-nya berisikan beberapa gambar dan video mengenai teori besutan Dr. Oliver Tan. Setelah diperhatikan secara seksama. Tidak ada tulisan atau embel-embel "The Power of Numbers." Justru yang ditonjolkan adalah kata Numerology.
Oke, kepada L***_Numerology, jika engkau belajar teori "The Power of Numbers" dari Dr.Oliver Tan, mengapa tidak engkau sebutkan saja sekaligus nama ilmunya dan nama guru yang seharusnya kamu hormati?
Mengapa engkau harus menggunakan nama Numerology? Apakah engkau mengidolakan Yudas Iskariot? Atau kamu tidak ingin orang lain tahu, bahwa yang kamu tulis pada akunmu sebenarnya adalah ilmu "The Power of Numbers" yang kamu pelajari dari Master Oliver?
Perlu engkau ketahui bahwa Numerologi adalah ilmu angka yang lebih luas dari yang kamu perkirakan. "The Power of Numbers" menggunakan falsafah Numerologi, namun ia hanya sebagian kecil dari Numerologi.
Tahukah kamu bahwa Numerologi memiliki banyak cabang, sebagaimana matematika yang memiliki ilmu aljabar, geometri, trigonometri, dan lain sebagainya?
Engkau mengatakan bahwa "The Secret of Numerology adalah ilmu yang terunggul dan pertama di dunia yang bisa menjelaskan potensi diri. Penemuan ini berasal dari 2 asas/dasar; 1) Science of Numerology, dan 2) Statistik." Tulisan ini aku petik dari unggahan di akun instagrammu.
Tolong beri penjelasan "Science of Numerology" itu apa? Setahu saya, istilah ini dipopulerkan pada buku karangan Shirley K. Blackwell (2001)Â yang membahas tentang nama dengan judul "The Secret Science of Numerology."
Tahukah kamu jika Numerology modern pertama kali ditelurkan oleh seorang wanita dari New Jersey bernama L.Dow.Balliet? Tahukah kamu jika buku Numerology modern pertama di dunia berjudul "The Philosophy of Numbers," yang diterbitkan pada tahun 1917? Ilmu Numerologi tidak berasal dari sains. Ilmu ini adalah ilmu Filsafat!
Engkau juga mengunduh sebuah chart "The Power of Numbers" dengan caption kecil di bawahnya. Aku petik, "Yang punya chart potensi kecelakaan di air mungkin bisa lebih mawas diri apabila berada di kolam, pantai, laut, sungai."
Numerologi pada umumnya bukanlah ilmu yang digunakan untuk menentukan nasib seseorang apakah ia akan kecelakaan di kolam atau mati tertabrak truk! Chart yang kamu lampirkan memang adalah pola "The Power of Numbers" yang diajarkan oleh Master Oliver, namun gunakanlah secara bijak!
Ilmu Numerologi adalah ilmu yang membaca karakter seseorang dengan harapan perubahan perilaku pada dirinya. Bukan "menyumpahinya" dengan berkata "memiliki potensi kecelakaan di air," meskipun kamu sudah membalutnya dengan kata bijak "lebih mawas diri."
Numerologi itu lebih mulia dari hanya sekedar menakut-nakuti orang dengan ancaman kecelakaan, mati muda, cerai, atau penghianatan. Lagipula dasar yang kamu gunakan adalah tanggal lahir yang melambangkan takdir saja.
Apakah semua orang yang memiliki tanggal lahir yang sama akan mengalami kejadian yang sama? Tidak! Karena Numerologi juga mempertimbangkan Nama yang mewakili nasib, yang dapat berubah jika kamu ingin berubah!
Sebenarnya aku tidak bermaksud untuk berkata keras padamu. Aku dan kamu sama-sama murid Dr. Oliver Tan. Jika saja kamu sedikit lebih berbesar hati untuk menggunakan nama "The Power of Numbers" pada akunmu, dan mengakui Master Oliver sebagai gurumu, maka aku akan lebih menghormatimu, ketimbang menjadi Sengkuni dengan balutan palsu kata Numerology.
Namun untungnya kamu tidak sendiri.
Di luar sana, masih banyak murid-murid Oliver yang sama "Sengkuni-nya" dengan kamu. Mengajarkan Teori "The Power of Numbers," tapi menggantinya menjadi Numerology.
Mengaku sebagai Master Numerology, tapi tidak mengakui kalau belajar dari Dr. Oliver Tan. Mengaku mendapatkan wangsit, tapi tiada bedanya dengan analisis yang sudah pernah diajarkan oleh Master Oliver. Mengaku lebih jago dari sang master, bahkan sampai berani menantang Master Oliver pada sebuah Zoom terbuka. Coba, kurang "brengsek" apalagi seorang murid yang berani menantang teori gurunya.
**
Mungkin tulisan ini cukup mewakili kemarahanku sebagai seorang praktisi Numerologi dan juga murid Oliver Tan. Jika tidak cukup, maka izinkanlah aku menggunakan kata "brengsek" sekali lagi.
Ini adalah kenyataan. Di luar sana, masih banyak yang menggunakan ilmu Numerologi yang diperlakukan tiada bedanya sebagai ilmu Nujum yang dapat menentukan hidup mati seseorang.
Aku ingin berkata padamu, Numerolog bisa diibaratkan seperti aktuaria. Seorang aktuaris tidak atas mencacah data dan angka, mereka menghitung pelbagai kemungkinan dari kondisi yang ada sekarang yang berasal dari faktor internal (karakter) dan eksternal (keadaan).
Sobat, Numerologi adalah sebuah ilmu filsafat yang bermakna dalam. Berpikiran seperti seorang filsuf adalah syarat mutlak untuk menjadi seorang Numerolog. Angka tidak memberikan kepastian. Ia harus diraba untuk membaca energinya.
Seorang Numerolog tiada bedanya dengan psikolog. Membantu para pasien untuk keluar dari permasalahan kejiwaan. Bukan menakut-nakuti mereka terhadap ancaman gaib yang tidak masuk akal.
Numerolog seharusnya adalah seorang motivator. Apapun yang keluar dari mulutnya seharusnya berguna bagi kemanusiaan. Setiap orang berhak hidup lebih baik, dan itu adalah tugas seorang Numerolog.
Numerolog bekerja dengan cara unik. Menginpretasikan angka dan nama sebagai karakter yang dimiliki oleh seseorang. Setiap manusia itu unik dan spesial. Tiada yang bisa menentukan akan menjadi seperti apa ia nanti, jika bukan dirinya sendiri.
Seorang Numerolog seharusnya membawa persahabatan dengan lebih menghormati kemanusiaan. Jika anda setuju dengan pernyataan ini, maka mulailah dari menghormati gurumu sendiri!
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H