Satu Hari bukanlah kenangan, ia adalah akhir dari sebuah petualangan
Satu hari bukanlah harapan, ia adalah awal dari sebuah perjuangan
Satu hari di hari ini, bukanlah kisah tanpa kesempurnaan, kuasa Tuhan bukanlah bahan ejekan
Dua belas bulan menghalau semilir anila, menyentuh sukma, menggiring duka, membuka nestapa
Sang ibu memeluk anaknya, merasakan kehangatan yang tak lagi berkesudahan
Keharsaan tak lagi kekal, kesadaran telah menghancurkan impian
Aku meringkuh dalam sedih, menggeser tubuh rimpuh dalam sepi
Takada rangkaian kata mampu mengungkapkan aksamaku padamu
Dua ribu dua puluh tahun teriakan mengerikan menembus gelabah, kepongahan manusia telah membawa kematian
Satu, dua belas, dua ribu dua puluh, tengoklah langkah kakiku yang terhenti
Ke arah mana sukma kan membawaku pergi