Usulan ini didengungkan oleh Joe Biden yang memang sejak awal kampanye sangat khwatir dengan penyebaran virus. Pihak Trump sendiri sangat menolaknya, karena mengkhwatirkan adanya potensi salah hitung dan kecurangan yang bakal terjadi.Â
Beberapa negara bagian melakukan perhitungan suara melalui pos pada bagian-bagian terakhir, setelah seluruh suara pemilihan langsung selesai dihitung. Pada saat itulah suara Biden kemudian mengejar ketinggalannya dan bahkan mampu mengungguli suara Trump.
Hal ini disebabkan karena para pendukung Biden sangat mendengarkan saran capresnya dengan menghindari kerumunan massa dan memanfaatkan pemilihan via pos ini.
Suara dari Luar Negeri
Seluruh mata tertuju pada 50 negara bagian yang memberikan suaranya. Bagaimana dengan penduduk AS yang sedang berada di luar negeri.
Pada pilpres di Indonesia, kita tidak hanya mendapatkan quick count dari berbagai provinsi, kota, dan kabupaten saja, namun juga dari para penduduk Indonesia yang berada di luar negeri. Yang dilakukan oleh WNI di luar negeri adalah mengadakan pemilihan di Konsulat Jendral atau kedutaan.
Akan tetapi beda di AS. Kedutaan dan Konsulat Amerika Serikat bukanlah tempat pemungutan suara resmi, meskipun mereka bisa memberikan bantuan dalam mendaftar untuk memberikan suara atau mendapatkan suara cadangan.
Bagi penduduk AS yang berada di luar negeri, cara memulainya adalah dengan memastikan terdaftar pada negara bagian asal. Setelah itu, pemilih dapat meminta surat suara melalui Aplikasi Kartu Pos Federal yang bisa diakses melalui beberapa situs yang tersedia.
Setelah selesai tinggal dicetak, tanda tangan, dan ikuti petunjuk pengembalian. Beberapa negara bagian mengizinkan pemilih untuk surat suara dan mengembalikannya melalui faks atau email. Akan tetapi cara yang paling umum adalah mengirimkannya via pos hingga selamat sampai tujuan. Inilah sebabnya mengapa tidak ada suara pemilih dari luar negeri, meskipun mereka sedang berada di sana.
Inilah beberapa hal yang menjadi unik dan mungkin sedikit berbeda dengan proses demokrasi di Indoesia yang kita pahami. Paling tidak bagi saya, ini adalah bukti bahwa pemilihan presiden bisa dalam bentuk apa saja, sepanjang tidak ada kecurangan terjadi atas alasan apa saja.