Siapa nyana kalau fengshui bukan hanya milik tata bangunan saja, namun juga kartu nama. Lha kok bisa?
Hal ini saya pelajari dari seorang pakar metafisika dan juga guru Numerologiku, Dr. Oliver Tan, Ph.D pada tahun 2011 lalu. Kisah pertemuan ini sebelumnya telah saya tulis pada artikel lain.
Baca juga:Â Perkenalanku dengan Numerologi yang Membuatku Meraih Gelar MURI
Metafisika adalah ilmu yang luas dan tak terbatas. Sepanjang manusia masih bisa berpikir, maka metode ini akan selalu ada. Semuanya berawal dari pemikiran filosofis manusia atas kejadian yang masih belum bisa dibuka dengan nalar berlogika.
Pun halnya dengan Fengshui.
Berasal dari dua kata, yaitu Feng (Angin) dan Shui (Air), Fengshui adalah ilmu yang memelajari bagaimana manusia dapat hidup selaras dengan alam dan lingkungan. Prinsip dasarnya adalah konsep keseimbangan "Yin-Yang."
Gambaran yang lebih khusus lagi, ilmu Fengshui adalah ilmu tata ruang atau pengaturan tempat tinggal / tempat kerja, agar bisa menjadi lebih baik dan mendatangkan hoki.
Bagi praktisi Fengshui, ada sebuah alat yang bernama 'Lo-Phang", atau "Lo-Shu", atau "Fengshui Pa-Kua."
Bentuknya bulat dan dilengkapi dengan penunjuk arah. Di dalamnya terdapat arahan kode energi Fengshui yang berhubungan dengan mata angin. Dasar filosofisnya adalah 9 diagram yang disebut dengan "Kua."
Konsep ini berasal dari temuan seekor kura-kura hitam yang muncul dari sebuah sungai berabad-abad lalu. Pada punggung kura-kura tersebut, terukir kotak segiempat dengan 9 bagian kecil yang sama besar.
Pada masing-masing kotak terukir angka 1 hingga 9 dalam aksara mandarin. (lihat gambar). Angka tersebut jika dijumlahkan secara horizontal, vertikal, dan diagonal, akan menghasilkan angka 15.
Akan tetapi, arah mata angin juga dihubungkan dengaan konsep peruntungan seseorang yang dianalisis melalui tanggal lahirnya. Setiap tanggal lahir mewakili arah yang "hoki" dan "sial" pada jam, hari, bulan, dan waktu tertentu.
Namun seiring waktu berjalan, semakin banyak defenisi yang dimasukkan ke dalam konsep 9 angka Diagram Fengshui. (lihat gambar).
Seperti kita ketahui, pada umumnya, kartu nama berbentuk persegi panjang. Cara pertama untuk membaca FKNÂ adalah dengan membagi kartu menjadi 9 bagian, yang terwakili oleh setiap energi, seperti pada gambar di bawah ini:
Contoh 1:
Keterangan 1.2: Nama direktur berada pada kolom "kekayaan" menandakan prospek bisnis ini memberikan banyak keuntungan baginya.
Keterangan 1.3: Alamat dan identitas perusahaan berada pada kolom "asset, bencana, dan potensi". Secara umum, lokasi perusahaan adalah tempat yang bagus, namun karena telah menyentuh kolom 'bencana', maka daerah tersebut adalah merupakan daerah yang lingkungannya kurang memadai bagi usaha, atau bisa juga menimbulkan banyak pengeluaran uang yang tidak perlu.
Contoh 2:
Keterangan 2.2: Nama muncul pada kolom "dukungan" dan menyerempet "tekanan". Sementara kolom "kekayaan" kosong tidak terisi. Fengshui ini menandakan bahwa pemilik nama adalah seseorang yang selalu memberi dukungan di bawah tekanan, namun kurang (atau tidak) menghasilkan kekayaan. Atau dengan kata lain, "kerja keras bagai kuda dengan hasil yang tidak maksimal."
Keterangan 2.3: Alamat berada pada kolom "asset," yang bisa berarti tempat usaha adalah tempat yang cukup bagus untuk mendukung usaha, atau bisa juga tempat tersebut sudah lama ditempati dan merupakan milik perusahaan (bukan kontrak atau sewa).
Keterangan 2.4: Nomor kontak dan email berada pada kolom "potensi" sementara kolom "bencana" kosong tak terisi. Secara umum, analisisnya adalah perusahaan ini adalah perusahaan yang tidak hiruk pikuk dan seluruh potensi usaha tidak memerlukan pertemuan yang terlalu sering dan cukup lewat telpon saja.
Nah, sekilas itu adalah contoh sederhana (yang belum tentu benar) dari hasil analisis FKN yang penulis dapatkan dari Dr. Oliver Tan, Ph.D. Sebagaimana ilmu Fengshui pada umumnya, analisis ini juga harus menggabungkan beberapa unsur lainnya lagi, seperti warna, logo, bentuk tulisan, ukuran, yang semuanya harus selaras dengan jenis usaha dan apa harapan dari sang pemilik bisnis.
Nah, tidak akan dibahas di sini secara terperinci, karena tulisan ini hanya memperkenalkan ilmu Fengshui Kartu Nama yang bisa diyakini atau tidak perlu ditanggapi. Akan tetapi, di zaman modern seperti hari ini, kartu nama tetap menjadi pilihan bagi pelaku usaha, karena itu adalah bagian dari tradisi yang tak tergantikan.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H