Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

7 Skenario Mengerikan Pilpres AS 2020: Biden Terbunuh dan Trump Salah Pencet Nuklir

7 November 2020   20:52 Diperbarui: 7 November 2020   20:53 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Electoral Votes (sumber: tribunnews.com)

Akan tetapi, bagaimana jika betul, Trump kalah dan tidak bisa menahan laju investigasi dan tuduhan kriminal terhadap dirinya? Akankah dia melarikan diri dari Amerika Serikat?

Jika dilihat dari jumlah kekayaan serta jaringan internasional yang ia miliki, dan Trump benar-benar serius, maka bisa saja hal ini terjadi. Namun tentu, ia harus lari ke negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi, atau bahkan negara yang merupakan musuh AS.

Ditambah lagi dengan statusnya sebagai mantan orang nomor 1 di AS, maka tentu banyak rahasia negara yang ia ketahui. Hal ini akan menjadi sebuah daya tawar bagi negara adidaya lainnya, seperti Rusia atau China.

Dan juga bisa menjadi sangat menggiurkan bagi negara dengan ambisi besar, seperti Korea Utara atau Iran. Masalahnya, akankah negara sekuat AS membiarkan Trump melarikan diri dan membocorkan rahasia negara dan mempermalukan mereka? Atau apakah Trump mau menerima suaka dari Kim Jong-un? Wallahualam!

Apa yang Terjadi jika Trump Mendeklarasikan Keadaan Darurat?

Ilustrasi Perang Nuklir (sumber: newatlas.com)
Ilustrasi Perang Nuklir (sumber: newatlas.com)
Ini mungkin hasil pemikiran terburuk dari kepala penulis. Apakah mungkin Donald Trump melakukan hal yang konyol seperti mendeklarasikan perang dunia selama sisa jabatannya di Gedung Putih? Seperti yang diketahui sekarang, di tengah pandemi yang sedang melanda, masih ada konflik internasional hangat yang melibatkan Amerika Serikat.

Salah satunya adalah pertikaian wilayah di Laut China Selatan yang melibatkan China dan beberapa negara di Kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hal ini telah dianalisis dengan sangat apik oleh Kompasianer Indra Rahadian pada artikelnya yang berjudul, "Meme For Biden, Menanti Aksi Joe Biden di Laut China Selatan" (klik).

Selain itu, hubungan panas dingin antara AS dan Korea Utara juga bisa memicu provokasi, jika salah satu dari kedua negara ini melakukan tindakan yang lebih jauh. Belum lagi konflik yang pernah muncul pada awal tahun 2020, di saat rudal AS membunuh Qassem Soleimani, seorang komandan elit Iran dengan alasan untuk meredam usaha beresiko yang membahayakan warganya di kawasan tersebut.

Jika tensi hubungan di ketiga wilayah ini diprovokasi oleh Trump yang menggunakan kekuatan jarinya untuk menekan tombol nuklir, maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi konflik dunia yang berkepanjangan.  

Nah, apakah jika Perang Dunia terjadi sebelum Trump turun tahta, akan memberikannya hak ekslusif baginya untuk tetap memimpin hingga keadaan menjadi tenang kembali? Penulis tidak tahu, namun menarik untuk mengetahuinya hanya untuk mengukur sejauh mana kenekatan dari Donald Trump yang telah mendeklarasikan "total war" (peperangan penuh) terhadap Biden.

Referensi: 1 2 3 4 5 6

SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun