Akan tetapi, dalam setiap interaksi ada saja hal yang bisa dihubungkan dengan profesimu. Tidak ada salahnya, membahas topil setahun kinerja presiden Jokowi dalam bentuk opini bagaimana memberikan pendidikan politik sedini mungkin kepada para murid, bukan?
Nah, Kners Ozy Alandika telah membuktikan hal ini. Spesialisasi di bidang pendidikan sekan menjadi tamu yang selalu datang menghantui. Bagaimanapun profesi guru bagi ia, adalah ranah yang tak bisa ditinggalkan. Jika anda penasaran, silahkan ulik artikelnya di bawah ini:
Baca juga: Terkadang Aku Bosan Bila Harus Menulis "Itu-itu" Saja.
Apa Keinginanmu
Romo Gregorius Nyaming dalam tulisannya "12 tahun Kompasiana: Terima Kasih dan Mimpi dari Seorang Anak Peladang Suku Dayak Desa", adalah seorang pastor yang memiliki angan untuk memperkenalkan Suku Dayak dengan segala budayanya kepada masyarakat luas lewat tulisan.
Jika anda memiliki idealisme yang sama dengan beliau, seperti hobi khusus, budaya tertentu, atau sebuah gerakan kemanusiaan, maka anda bisa juga membuat tulisan spesialis yang mengangkat idealismemu dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
Tertarik dengan kopi seperti praktisi Reba Lomeh, bisa membuat apa saja dalam pikiran menjadi kopi yang hangat dan segar.Â
Sebagaimana filosofis kopi yang hitam dan pekat, maka tentu kehadirannya bisa mengubah suasana kelam menjadi hangat.
Apa Karaktermu
Sifat atau karakter adalah milik seseorang yang sangat melekat dengan bagaimana orang lain mempersepsikannya. Harus diakui dalam penulisan sebuah artikel, khususnya yang bersifat faktual, agak sedikit susah untuk menunjukkan karakter aslimu. Jika anda termasuk orang yang ingin menonjolkan isi hati melalui tulisan, maka kanal fiksi seperti cerpen dan puisi adalah tempat yang tepat.
Kners Lusy Mariana Pasaribu dan Fatmi Sunarya telah berhasil melakoni ini. Entah mengapa dalam setiap tulisan yang saya baca, selalu kurasakan kehadiran cinta. Bukannya Kners puitis yang lain tidak bagus, namun mereka berdua adalah perwakilan dari seluruh kanal fiksi yang bisa berteriak dalam kegelapan dengan ungkapan yang mendalam.Â
Sukses selalu buat seluruh kawan penulis fiksi di Kompasiana.
Akan tetapi, ada juga beberapa penulis yang pandai menulis sebuah kenyataan berdasarkan karakter yang dimilikinya. Jadi, meskipun artikel yang dibuat berbentuk faktual, namun ia mampu memperlihatkan jati dirinya melalui opini penyerta. Bagi saya, Prof. Felix Tani, Mba Leya Cattleya, dan Mas Susy Haryawan adalah di antaranya. Â