Bagaikan misteri, sosok 9 Naga penguasa ekonomi Indonesia selalu muncul dan tenggelam. Terakhir, isu ini diangkat pada saat pertarungan politik pilpres 2019 lalu.
Adalah tim pemenangan paslon 02 (Prabowo-Sandi) yang mencetuskan kembali. Menurut mereka, ketimpangan kesejahteraan disebabkan adanya 9 naga yang merupakan 9 figur misterius yang menguasai perekonomian nasional.
Oligopoli judulnya, isinya adalah bentuk persaingan yang tidak sempurna, dimana hanya terdapat beberapa produsen yang berkuasa dalam pasar bebas. Katanya sih tidak sehat, karena dilandasi dengan aksi menahan perusahaan-perusahaan potensial masuk ke dalam pasar.
Lebih lanjut, tim pemenang juga menjanjikan mengubah pengaruh 9 naga ini menjadi 90 naga, jika Prabowo terpilih sebagai presiden.
Kisah 9 naga penguasa ekonomi Indonesia, pertama kali mencuat di tahun 90an, menjelang akhir pemerintahan Soeharto. Media yang menyoroti hal ini, menekankan ketimpangan ekonomi Indonesia yang dikuasai oleh sang presiden dan kroni-kroninya.
Baca juga: Mengenal Thay Sui, Mitologi 60 Dewa yang Menjadi Dasar Terciptanya 12 Shio
Meskipun sudah ada beberapa nama yang mencuat di benak masyarakat, keberadaan pasti dan label 9 naga ini masih merupakan praduga semata.
Beberapa nama besar yang pernah disebut di medio 90an, sekarang nampaknya sudah tidak berkibar lagi. Beberapa pengusaha yang konon masuk ke dalam grup ini, bahkan belum ada apa-apanya di zaman Soeharto.
Sejujurnya, Konotasi ini pun sangat negatif. Kondisi kepincangan dihubungkan dengan 9 naga yang sangat identik dengan budaya etnis tertentu. Selain itu, secara etnologi, kata naga ini sangat berhubungan dengan "kekuasaan yang besar".
Dengan demikian, penulis akan membahas mengenai 9 naga ini dari sisi mitologi kebudayaan, dan juga pemahaman filosofis yang terkait di dalamnya.
Mitos Naga di Berbagai Dunia
Naga memang sangat identik dengan negara Tiongkok, namun sesungguhnya, banyak juga budaya lainnya yang mengenal naga dalam mitologinya, seperti Wyvern dari Inggris, Yamata No Orochi dari Jepang, Akhekh di Mesir, Hydra Yunani, hingga Ular Naga dari Indonesia.