Uda Zaldy adalah seorang pria paruh baya dengan hasrat seksual yang tinggi. Ia kerap menertawakan kawan-kawan seusianya yang selalu menggantungkan keperkasaannya terhadap  berbagai jenis obat-obatan.
Baginya, seks adalah anugrah, namun, kemampuan seks adalah talenta. Akan tetapi di masih bujang di usianya yang sudah berkepala 4, dan sebagai perjaka di usia yang tidak muda lagi, membuat dirinya selalu resah.
Bukanlah masalah status ataupun keturunan, namun mendengarkan cerita-cerita sahabat seusianya, sepertinya seks benar adalah perjuangan hidup yang susah.
Meskipun belum pernah bersentuhan dengan wanita, Uda Zaldy paham bahwa ia pasti dengan mudah mengalahkan kawan-kawannya, yang hanya suka gembar-gembor memuja jamu vitalitas. Miliknya sudah merupakan pasak bumi yang belum pernah ditunjukkan kepada siapapun.
Sudah saatnya mencari lawan dan pasangan. Cantik tidak perlu, usia tidak menjamin, kecocokan hati nanti dulu, status tidaklah penting. Yang utama dan terutama adalah bagaimana sang srikandi dapat menahan gempuran otot gatotkoco-nya.
Uda Zaldy akrab dengan Ani, sang gadis pemilik kumis tipis. Ani sudah memberikan signal siap dikawini, namun sayangnya Uda Zaldy masih belum percaya dengan cerita yang sudah didengar dari eyang kakung Elang.
Sebabnya ia baru membaca sebuah artikel ilmiah, yang mengatakan bahwa wanita yang memiliki libido tinggi dan hiperseks, adalah dua hal yang berbeda.
Jelas, Uda Zaldy tidak ingin mendapatkan pasangan yang hiperseks, karena itu adalah sejenis gangguan sakit jiwa. Sementara libido tinggi, memang juga memiliki karakteristik yang hot di ranjang, namun dengan beberapa perbedaan.
Pengidap hiperseks cenderung gagal untuk mengendalikan dorongan dan perilaku seksualnya, sehingga jika pasangan resmi tidak mampu melayaninya, mereka tidak segan-segan mengambil resiko dengan mencari kenikmatan seksual sesaat.
Sementara wanita dengan libido tinggi memang memiliki ketertarikan seksual yang tinggi, tetapi masih bisa mengontrol, hingga berkesempatan melampiaskannya dengan pasangan resmi.
Kasus kumis tipis dan bulu tangan lebat kerap identik dengan gairah seksual terpendam, padahal menurut ilmuwan, ini belum tentu benar.
Bulu tangan pada wanita menandakan adanya peningkatan hormon testosteron, yang disebut sebagai hirsutisme. Tidak ada hubungannya dengan gairah seksual yang tinggi.
Postur tubuh si Ani juga sedikit membungkuk. Uda Zaldy jadi ingat kata-kata dari Mas Indra sahabatnya, bahwa wanita dengan postur tubuh bungkuk udang adalah jenis yang tertahankan nafsunya.
Namun sekali lagi ia terkecoh, dr. Yoga sahabat lamanya mematahkan teori tersebut.
"Uda, gairah seksual itu ditentukan oleh hormon seks, kesehatan tubuh secara umum, faktor psikis, dan pengalaman. Bukan karena bentuk fisiknya.
"Sama seperti kemampuan seksual pria itu gak dilihat dari besar penisnya, tetapi lebih ditentukan oleh kemampuan berereksi, dan mengontrol ejakulasi bukan?"
Lagi-lagi Uda Zaldy kecewa, ia sudah membayangkan bagaimana punggung membungkuk menjadi melengkung pada saat ia menanamkan seluruh jiwa dan raganya mencapai klimaks.
Akan tetapi bukan namanya Gotholoco kalau mudah menyerah. Kali ini ia mulai masuk ke bagian yang lebih privat. Pikirannya sering menerka-nerka timbulan di belakang kain yang bikin penasaran.
"Cukup besar sih rasa-rasanya".
Tapi pemirsahhh... Jangan keburu berpikiran kotor dulu. Meski memiliki gairah yang tinggi, Uda Zaldy bukanlah tipe mata keranjang. Ia hanya penasaran dengan ajaran eyang kakung Elang tentang gunung kembar wanita.
"Tjuuuu... ingat ja... kalaoe maoe tjari istri jang baik, tengoklah boeah di dadanja. Semakin boesar, semakin menggairahkan"
Kata-kata ini tidak pernah ia lupakan dari sang Eyang yang menjadi panutannya. Akan tetapi perkembangan teknologi sekali lagi membuat Uda patah hati.
Riset mengatakan wanita dengan payudara kecil, biasanya lebih mudah terangsang, dibandingkan dengan yang berpayudara besar. Sementara sebuah penelitian di tahun 2013, justru mengungkap kalau wanita berpayudara besar  juga memiliki IQ lebih tinggi.
Apa hubungannya? Tidak ada, Uda Zaldy hanya tidak ingin intelegensi dikaitkan dengan hubungan seksual.
Lantas apa yang bisa membuat wanita bisa menandingi keperkasaanya di ranjang?
Ternyata seorang ksatria tidak perlu mengandalkan otot dalam memenangkan pertempuran. Mereka yang pintar, seharusnya memahami bagaimana menaklukkan musuhnya dengan mengetahui kelemahannya.
Selama ini pria selalu mencari cara bagaimana membangkitkan gairah pasangannya. Namun, tahukah anda, bahkan wanita sendiri sering tidak tahu bagaimana cara membangkitkan gairahnya sendiri. Â
Riset yang dilakukan Northwestern University, terhadap nafsu seksual yang dilakukan kepada pria heteroseksual, homoseksual, dan wanita mengungkapkan fakta yang menarik.
Ketiga golongan ini dipertontonkan fim porno. Hasilnya, pria hetero terangsang oleh adegan seks pria-wanita dan wanita-wanita. Pria homo terangsang oleh adegan seks pria-pria.
Wanita hetero menunjukkan hasil yang membingungkan sekaligus mengejutkan. Mereka terangsang oleh adegan pria-wanita, wanita-wanita, dan pria-pria.
Pria lebih kaku dan spesifik dalam menentukan siapa mereka jatuh cinta, sementara wanita lebih terbuka dan tidak kaku dalam menentukan kepada siapa ia akan berhubungan.
Akan tetapi hal ini bukan berarti bahwa seluruh wanita terbuka untuk hubungan seksual sesama jenis. Mereka hanya lebih fleksibel saja terhadap setiap orang.
Dengan kata lain, pria bisa terangsang dimana saja dan oleh siapa saja yang sudah masuk dalam kriterianya, sementara wanita harus dibarengi dulu dengan makan malam yang romantis.
Akhirnya, Uda Zaldy sadar, bahwa tidak ada ciri-ciri fisik tertentu yang bisa membuktikan bahwa seorang wanita memiliki libido yang tinggi.
Bahwa semok, tangan dingin, rambut sedang, bola mata besar, kulit putih, yang disebutkan tanda-tanda dari wanita yang memiliki gairah seksual yang tinggi, hanyalah mitos semata.
Hubungan seks yang menggairahkan memiliki persepsi yang berbeda dari pria dan wanita. Kesalahan terbesar dari kaum pria adalah menyamakan cara pandangnya terhadap seks, sama dengan keinginan wanita.
Padahal, seorang wanita, seharusnya diperlakukan bagai porselen. Di balik keindahannya, ia adalah mahluk yang sangat rapuh. Tidak menjaganya akan membuat hatinya hancur berkeping-keping dan tidak akan menjadi seseorang yang seperti anda inginkan lagi.
Disklaimer: Nama dan tempat adalah fiktif. Jika mirip, hanya sebuah kebetulan saja.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H