Menurut saya, Komnas PA dan segala turunannya sudah seharusnya memulai mencari produser film horor dan membuat judul, Anjay: Jangan Sebut Namaku, atau Anjay: Sebut Namaku Tiga Kali.
Nah, karena Anjay adalah turunan dari kata anjing, maka ide anjing jadi-jadian bisa dipertimbangkan. Badannya seperti manusia, bulunya berjubel, ada kalung tengkorak sebagai tanda 'milik iblis', dan muka... hmmm... brewokan mungkin?
Selain itu, agar konsep kengerian diterima dengan baik, maka mitos dan legenda harus terisi. Idenya bisa bermula dari seorang Youtuber yang tidak pernah berhenti menggunakan kata 'Anjay' dalam setiap tayangannya.
"Anjay, keren banget! Anjay, gila bokkk! Anjay, andai kamu jadi milikku."
Nah, akibat kata-kata 'Anjay' yang menjadi trademark-nya ini, akhirnya para kawula muda getol menonton kanal sang Youtuber. Dapat diterka, televisi kuno akhirnya terdampak, karena seluruh penonton televisi telah beralih ke tayangan 'Anjay'.
Bos besar pemilik TV tentu tidak senang dengan hal ini. Ia pun bersekongkol untuk mencari cara, bagaimana agar si Youtuber ini kehilangan pamornya.
Segala usaha dilakukan, mulai dari tuntutan hukum, hingga menyewa pembunuh bayaran telah dicoba, namun tidak berhasil, karena Youtuber ini selalu dilindungi oleh jutaan fansnya di seluruh negeri.
Akhirnya, sang bos kejam kemudian menyewa jasa dukun sakti nan keji untuk menyerang sang Youtuber. Berhasil! Sang Youtuber berubah menjadi mahluk 'Anjay' yang mengerikan!
Sejak saat itu, siapapun yang mengucapkan kata 'Anjay', maka ia akan didatangi oleh mahluk seram ini, sambil menjulurkan lidahnya yang panjang dan menjilat-jilat wajah korban hingga imun tubuhnya akan hilang seketika.
Satu-satunya cara agar terlepas dari kutukan ini, adalah "Pergi ke Bioskop dan Menonton Film."
Oke, cukup sampai di sini. Tapi, bukankah itu namanya pembodohan dengan menakut-nakuti anak-anak?