Tahu apa bedanya manusia dan binatang? Manusia memiliki otak yang dapat berpikir, sementara binatang tidak.
Kemampuan berpikir inilah yang kemudian membuat diri kita memiliki budi dan moral sebagai mahluk kehidupan yang lebih tinggi diantara para hewan.
Adapun nama-nama binatang, seperti "babi, anjing, sapi", dan lain sebagainya, adalah umpatan bagi manusia dengan moral rendah.
Pun halnya dengan seks.
Seks bagi manusia seharusnya merupakan sebuah aktivitas yang berakhlak tinggi. Oleh sebab itu, ikatan pernikahan merupakan simbol yang bermoral.
Hewan tidak memerlukan surat nikah yang diresmikan oleh penghulu. Yang penting suka sama suka, jadi deh...
Seks bagi manusia seharusnya merupakan sebuah apresiasi yang agung. Oleh sebab itu, hubungan seks harus dilandasi dengan cinta dan kasih.
Hewan tidak kenal pacaran, pokoknya jika musimnya tiba, apapun yang ada di samping, itulah cinta yang harus dijajal.
Seks bagi manusia adalah sebuah karya seni tingkat tinggi. Oleh sebab itu, menikmati seks juga harus dbarengi dengan sikap memberi dan menerima.
Hewan tidak kenal berciuman, foreplay, apalagi 500 bab teknik Kamasutra. Hanya ada dua pilihan gaya yang tersedia, dari depan atau dari belakang.
Walau demikian, manusia yang seharusnya lebih bijaksana dari para hewan, seringkali justru merendahkan dirinya dengan bersikap bagai binatang. Â Â Â
**
Kejahatan kelamin disekitar kita, semakin marak terjadi. Bukan saja kasus yang umum seperti perzinahan, pemerkosaan, hingga inses, namun juga kasus penyimpangan seks, seperti fetish yang menjadi viral akhir-akhir ini.
Bagi para penjahat kelamin ini, jangan salahkan penulis jika menyamakan diri kalian seperti binatang. Ini bukan ungkapan kebencian lho, namun nyatanya perilaku hewan ini memang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Ayo kita simak bagaimana kelakuan seksual dari para binatang yang mungkin belum anda ketahui.
Katak Amazon Penganut Perilaku Seks Fetish.
Katak Amazon dari keluarga Rhinella Proboscidea memiliki pola yang unik untuk mendapatkan keturunan. Caranya adalah dengan melakukan hubungan seksual dengan katak betina yang sudah mati.
Namun perilaku ini masih berguna, selain karena katak amazon betina sangat langka, hasil hubungan seks tersebut masih bisa membuahi telur dan menjadi katak-katak dewasa.
Lumba-lumba Penganut Perilaku Seks Sesama Jenis.
Lumba-lumba dikenal sebagai mamalia laut cerdas, bersahabat, dan sering tampil pada pertunjukan-pertunjukan di wahana bermain.
Namun siapa yang menyangka jika semasa muda, lumba-lumba jantan sering melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis.
Ternyata ini dimaksudkan untuk menguatkan emosi pertemanan antar pejantan saat dewasa, terutama untuk memburu betina secara berkelompok.
Kelinci yang Gila Seks.
Ada tahu kenapa majalah Playboy menggunakan simbol kelinci? Ternyata kelinci betina sangat mudah terangsang dan memiliki masa kehamilan singkat, hanya 30 hari.
Lebih uniknya lagi, setelah melahirkan, kelinci betina sudah bisa kawin lagi. Hasilnya, hewan ini bisa beranak setiap bulan dan berkembang biak dengan sangat cepat.
Singa Raja Hutan Penganut Poligami.
Singa jantan dewasa tidak memiliki dorongan seks sesering hewan mamalia lainnya, namun jika sang raja dilanda birahi, ia bisa melakukan hubungan seksual sebanyak 10 hingga 40 kali dalam sehari.
Itulah sebabnya mengapa kita sering melihat kawanan singa betina yang selalu berada di tengah-tengah singa jantan.
Namun, untuk mendapatkan singa betina, ia harus bisa mendapatkan pengakuan untuk menjadi pimpinan kawanan. Caranya adalah bertarung dengan sesama singa jantan untuk merebut para betinanya.
Singa yang kalah harus mengasingkan diri, hingga akhirnya ia dapat merebut pasangan singa lainnya yang lebih lemah, atau membentuk kelompoknya sendiri lagi.
Simpanse Bonobo yang Gemar Pesta Seks.
Simpanse langka yang hidup di Kongo ini diyakini memiliki kebiasaan seksual yang sangat mirip dengan manusia. Mereka adalah satu-satunya jenis hewan yang mengenal berciuman dan seks oral.
Mereka cukup mudah terangsang, sehingga hampir pasti, dalam setiap perkenalan baru, hubungan seks pasti akan terjadi. Selain itu, mereka juga cukup sering melakukan aktivitas seks diantara sesama tanpa melihat usia maupun garis keturunan (inses).
Aktivitas seks yang sangat sering ini, sering dijadikan kegiatan untuk merayakan sesuatu, seperti misalnya menemukan sumber makanan baru. Bukan hanya itu saja, setiap kali ada konflik, bukannya bertarung, mereka malahan berhubungan badan untuk menciptakan perdamaian.
Nah unik bukan? Bagi kalian yang memiliki perilaku seks yang sama dengan jenis hewan ini, apakah salah jika penulis menyamakan diri kalian dengan binatang?
Tentu tidak, kita masih memiliki banyak hal-hal lain yang lebih berguna daripada sekedar seks saja. Kalaupun perilaku seks kita mirip dengan binatang, mungkin kita kalap jika berurusan dengan masalah kelamin saja.
Namun bagi penulis, tetap, perilaku itu sama dengan binatang.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
